Mohon tunggu...
Nur Taufik
Nur Taufik Mohon Tunggu... Guru - Blogger - Guru

Calon Journalist

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Bedah Kasus Sambo bersama Prof. Mahfud MD Melalui Buku Budiman Tanuredjo

4 Maret 2024   11:55 Diperbarui: 8 Mei 2024   12:41 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses wawancara bersama Prof. Mahfud MD. Depan Bentara Budaya Jakarta. Sumber Nur Taufik 

Dalam dua puluh enam  Episode buku Merawat Danyang Jurnalisme, dua puluh tiga halamannya adalah cerita dirinya dalam mengawal kasus Ferdy Sambo dalam keterlibatan kasus pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Untuk  judul buku Merawat Keindonesiaan dan Kemanusiaan, Budiman mencoba mengutarakan dialog-dialog internalnya dalam redaksi Kompas dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang sesuatu yang dapat ditinggalkan kepada rekan-rekan muda di Kompas ketika dirinya memasuki masa purnatugas.

Dalam dialognya dengan Sukidi (Pemikir Kebinekaan) sekaligus editor buku Merawat Keindonesiaan dan Kemanusiaan. Bahwa selain dari kekuasaan, dalam buku tersebut juga menjelaskan tentang korporasi dan inspirasi yang ia dapat dalam perjalanan 35 tahunnya.

Bedah Buku Menjaga Danyang Jurnalisme Bersama Prof. Mahfud MD

Bedah kasus Sambo oleh Prof. Mahfud MD. Sumber pribadi (Nur Taufik). Bentara Budaya.
Bedah kasus Sambo oleh Prof. Mahfud MD. Sumber pribadi (Nur Taufik). Bentara Budaya.

Dalam keterlibatannya dalam mengupas kasus Ferdy Sambo, mantan Menkopolhukam ini sangat melibatkan peran wartawan di dalamnya.

Menurut Prof. Mahfud banyak sekali kasus yang amat sangat besar dan serius itu tenggelam karena tidak ada yang berani mengangkat, mulai dari pejabat sampai dengan rakyat.

Dengan melempar beragam kasus kepada media maka dengan sendirinya publik dan masyarakat akan bergerak, dan langkah ini selalu Prof. Mahfud gunakan ketika menumpas kasus-kasus besar.

Prof. Mahfud merasa jika dirinya hanya mengandalkan instasi pemerintahan seolah-olah dia hanya bekerja sendirian.

Begitu pun awal mula kasus Sambo yang diberitakan. Awal mula hanya sebuah tragedi kecelakaan tembak-menembak dengan data yang tidak jelas. Itu pun beritanya baru muncul setelah tiga hari pasca kejadian di lokasi.

Hanya satu orang yang berani menyuarakan, yaitu Teguh Sugeng Santoso. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun