Mohon tunggu...
Nur Taufik
Nur Taufik Mohon Tunggu... Guru - Blogger - Guru

Calon Journalist

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Keunikan Ragam Karya Pameran "Pascamasa" di Galeri Nasional Jakarta

10 Januari 2024   23:23 Diperbarui: 11 Januari 2024   12:27 1750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Irfan Hendrian

Irfan Hendrian merupakan seniman yang memulai karirnya sebagai grafik desainer dan sering bekerja di dunia percetakan. Irfan Mulai masuk dunia seni ketika sering menerima projek sebagai katalog.

Karya yang dipamerkan pada Galeri Nasional berupa instalasi kertas setinggi 3 meter. Kertas tersebut berisi surat-surat adu banding dan surat dari Gubernur Jogja.

Pembuatannya di proses secara industrial, dipotong secara industrial, dicetak secara industrial kemudian digabungkan dengan cara manual. Dalam karya tersebut tersirat tentang aturan tahun 1975 dari Gubernur Jogja yang malarang non pribumi untuk membeli tanah di Jogja .

Karya Iwan Yusuf. Dokumen pribadi. 
Karya Iwan Yusuf. Dokumen pribadi. 

Iwan Yusuf

Iwan Yusuf merupakan seniman berkelahiran Gorontalo yang kini usianya menginjak 41 tahun, kedua orang tuanya memiliki kondisi geografis yang berbeda yaitu ayahnya dari agraris dan ibunya dari pesisir.

Pada pameran Pascamasa Iwan Yusuf mencoba menggabungkan konsep darat dan laut dengan mengambil konsep dari pohon beringin di alun-alun yang menjulang secara vertikal menggunakan jaring perangkap ikan dan menyatukan sampah laut dari pesisir pantai sebagai akar pohon beringin tersebut.

Makna yang ingin disampaikan oleh Iwan adalah tentang keperihatinan suara aktivis lingkungan yang selalu kalah dalam menyampaikan kedaruratan tentang lingkungan.

Karya Meliantha Muliawan. Dokumen pribadi. 
Karya Meliantha Muliawan. Dokumen pribadi. 

Meliantha Muliawan

Meliantha Muliawan seniman wanita lulusan dari Institute Teknologi Bandung pada tahun 2014. Sejak tahun 2015 Meliantha sudah mengeksplore secara otodidak medium-medium 3D dan medium campur.

Siratan dalam karya yang dipamerkan oleh Meli merupakan refleksi diri untuk sesekali kita kembali kemasa kecil. Untuk menyadarkan dan menghargai kejujuran dan dorongan dalam berkarya, sebelum menjelajahi isu dan konteks lainnya.

Menurutnya banyaknya informasi yang diberikan sering kali malah menimbulkan suatu kebingungan. Minibeast merupakan sebuah projek yang di lewati oleh Meli selama dua tahun trakhir.

Karya Nesar Eesar. Foto Dokumen pribadi
Karya Nesar Eesar. Foto Dokumen pribadi

Nesar Eesar

Nesar Eesar Merupakan seniman pria berkelahiran Afganistan tahun 1988. Nesar lahir dalam lingkup keluarga yang cukup religius dari kake, ayah dan saudara merupakan seorang ulama.

Dalam karyanya Nesar menyiratkan perjalanannya saat menjadi pengungsi yang berpindah-pindah karena situasi perang. Dalam medium yang Nesar siratkan lebih berfokus kepada kebingungan pada suatu jalan dimana dia dan jutaan orang lainnya meninggalkan tanah air yang dicintanya demi mendapatkan kehidupan yang nyaman dan damai.

Karya Nona Yoanishara. Sumber gambar pribadi. 
Karya Nona Yoanishara. Sumber gambar pribadi. 

Nona Yoanishara

Seniman yang kerap disapa Sarah ini memiliki ketertarikan dalam dunia future, science dan teknologi. Fokusnya saat ini adalah pada Neuroscience atau ilmu yang mengungkap tentang misteri otak.

Dalam karya yang di pamerkan, Sarah berfokus pada ruang, waktu dan kesadaran yang saling berkaitan dalam pemahaman manusia terhadap realitas.

Dalam Kajian Neuroscience, otak berfungsi sebagai pusat kontrol kesadaran manusia. Dan melalui penelitian Neuroscience kita dapat menyelidiki begaimana otak memperoses informasi tentang ruang dan waktu.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun