Di tengah panasnya huru-hara suasana kampanye menjelang pilpres 2024 mendatang, Kementrian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) mengajak elemen masyarakat terkhusus kalangan anak muda untuk berpastisipasi dan bijak dalam menggunakan hak pilih mereka.
Bersama Habib Jafar, Yusril Fahriza dan Onadio Leonardo sebagai host dari acara Login, acara puncak "pesta prestasi 2023 berlangsung sangat meriah, tidak hanya membahas  santai persoalan tentang nilai-nilai agama, mereka bertiga juga membahas betapa besar potensi keterlibatan anak muda dalam pemilu 2024 yang mana akan menentukan nasib Indonesia lima tahun kedepan.
Tak ketinggalan Bapak Dito Ariotedjo selaku Pejabat Mentri Pemuda dan Olahraga turut hadir untuk memberikan sambutan kepada para penonton yang hadir, "Kemenpora sendiri memiliki tugas untuk mengawasi partisipasi anak muda dan memastikan bahwasannya setiap dari mereka pada tanggal 14 febuari 2024 datang dan mendapatkan TPS" Ungkap Dito.
Bapak Dito juga berterimakasih banyak karena kurang lebihnya 3.000 peserta sudah register pada acara puncak "Pesta Prestasi 2023" Selanjutnya beliau juga menghadirkan semua ketua tim sukses dari setiap calon pasangan presiden dan wakil presiden yang tak lupa ditemani bapak Rahmat Bagja selaku Ketua Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU).
Dalam pembukaanya Habib Jafar menjelaskan tentang apa sebenarnya acara Login yang diadakan di Kemenpora tersebut, dan beliau menyebutkan bahwasannya acara Login pada malam tersebut merupakan acara login yang sesungguhnya di mana para masyarakat yang berbeda keyakinan dan berbeda pilihan cawapres, berbeda pilihan tim bola dan segala macam tetap dapat berkumpul dalam satu lingkup tanpa adanya pandang bulu dan saling sikut, yang mana mengutip dari ayat Al-Qur'an surat Al-Baqarah 2 : 208 ( Wahai orang-orang beriman masuklah kedalam kedamaian  dan keselamatan secara keseluruhan).
Habib Jafar menyebutkan bahwa sangat senang sekali bahwasannya pemilu pada 2024 nanti akan bertepatan dengan hari Valentin yang mana pada hari itu merupakan hari dengan penuh kasih sayang. Yang mana bisa menjadi kunci sukses pesta demokrasi Indonesia dengan cinta dan kehangatan tanpa terjadinya pertikaian.Â
Pada acara bincang santai tersebut Habib Jafar juga mengajak para penonton yang hadir untuk Login, akan tetapi login menjadi bangsa Indonesia yang seutuhnya.
Dalam keseruan dari cerita Habib Jafar, beliau menyelipkan sesuatu yaitu.Â
- Orang pintar adalah orang yang belajar dari pengalamannya sendiri.
- Orang bijak adalah orang yang belajar dari pengalaman orang lain.
- Orang bodoh adalah orang yang tidak belajar dari mana-mana.
Selanjutnya point tentang bagaimana cara bijak melihat sebelum memilih kandidat calon presiden menurut pendapat onad yaitu dengan.
- Rekam jejaknya.
- Visi misi.
- Profit / Pencapaian.
Tiga point diatas merupakan element yang sangat penting karena pasalnya sebelum kita memilih ada baiknya kita melihat rekam jejaknya terlebih dahulu entah itu melalu goggle atau melalui beberapa platform yang memang sudah disediakan. Tapi perlu diingat situs yang diakses harus situs yang dapat dipercaya kebenarannya ya.
Lalu kemudian lihatlah visi misinya apakah visi misi yang di buat oleh ketiga pasangan calon tersebut sesuai dengan perkembangan Indonesia kedepannya dan apakah visi misi itu memang bisa dijalankan dengan baik oleh salah satu pasangan tersebut jika memang terpilih.Â
Dan yang ketiga adalah provit atau perolehan atau bisa disebut juga sebagai pencapaian, menurut saya hal ini masih bisa dikaitkan dengan masalah rekam jejak karena jika melihat rekam jejak tersebut maka akan terbuka juga pencapaian apa saja yang mereka sudah lakukan selama mereka menjabat di pemerintahan.
Jangan sampai kita memilih pasangan calon yang mana hanya bisa mengumbar janji manis kepada rakyat akan tetapi tidak bisa menjalankan tugas dan visi misi yang sudah mereka canangkan. Jika satu pencapaian saja belum ada yang tercapai maka disitulah suatu tolak ukur bagi kita para pemilih pasangan calon.
Lalu bagaimana cara melihat  kandidat calon Legislatif ?
Dalam perbincangan antara ketiga host tersebut Habib Jafar memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara bijak memilih CALEG, yang mana jika kita melihat secara luas kepercayaan masyarakat kepada anggota dewan sudah sangat sedikit dengan maraknya berbagai kasus negatif yang sering bertebaran di media sosial, yang pastinya sangat berpengaruh kepada hak suara pemilihan anggota dewan tersebut pada hari pemilihan.Â
Jika memilih anggota dewan Habib Jafar menyebutkan bahwa ia akan melihat dari segi AKAMSI (anak kampung sini) mengapa demikian? Karena menurut Habib Jafar jika anggota dewan tersebut masih satu daerah dan berlokasi di tempat yang sama lalu terpilih menjadi anggota dewan kemungkinan terbesarnya adalah mudah terbukanya aspirasi masyarakat yang akan di sampaikan dan tentunya pasti akan lebih memahami kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh daerah tersebut dan apa saja permasalahan yang harus segera ditangani.
Pada sesi akhir Habib Jafar kedapatan tentang bagaimana persoalan tentang politik uang seperti "Saya beri uang sekian nanti pilih no sekian ya", lalu dengan tegas habib Jafar menjawab "Itu tidak boleh" lalu di balas lagi oleh Yusril "tapi kalau uangnya diterima tetapi kita tidak mengikuti pilihan tersebut bagaimana bib ?".
Lalu Habib Jafar memberikan penjelasan tantang politik uang tersebut, "Jangan ambil uangnya jangan pilih orang yang ngasih duit karena apa? Karena politik uang adalah salah satu politik yang memastikan kalian duduk di neraka, karena dari sabda nabi "yang memberi dan menerima suap dipastikan masuk neraka".
Nah nambah lagi jika menerima uangnya lalu tidak memilih orannya. Kalian di neraka seperti orang Introvert jadi kalau dalam pasal kalian kena dua yaitu menerima suap dan berkhianat. Coba kalian bayangkan kalian dapet uang dapet nasi bungkus dapet baju partai sambil nongkrong sendirian di neraka apa mau kaya gitu ? Jadi pada dasarnya berhati-hatilah dengan yang namanya politik uang, jangan sampai karena tergoda hal tersebut akhirnya menjerumuskan kalian kedalam api neraka.
Habib Jafar juga mengungkapkan semua itu dikembalikan kepada hak pilihan dari setiap masing-masing individu, karena hal yang paling inti dari acara ini adalah Kemenpora bersama Login berkolaborasi untuk menggaet anak-anak muda untuk menyumbangkan suaranya pada Pemilu 2024 nanti. Karena satu suara sangat berharga bagi lima tahun kedapan bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H