Mohon tunggu...
Nur Taufik
Nur Taufik Mohon Tunggu... Guru - Blogger - Guru

Calon Journalist

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pameran "Bhineka Tunggal Ika" Pendobrak Seniman Wanita Indonesia di Bentara Budaya Jakarta

29 November 2023   11:47 Diperbarui: 29 November 2023   12:25 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The journey of belonging. Karya Lala Bohang. Dokumentasi pribadi.

Telluric Thoughts 4, 98 x 56 x 3 cm, technique mixte. Karya Ines Katamso. Dokumentasi pribadi.
Telluric Thoughts 4, 98 x 56 x 3 cm, technique mixte. Karya Ines Katamso. Dokumentasi pribadi.

Praktik karya seninya mengeksplorasi kehidupan manusia dengan pemanfaatan perspektif ilmial dan spiritual manusia, setelah melakukan penelitian yang ekspensif di bidang geologi dan biologi ia berpindah mengalihkan perhatiannya pada fosil dan pengaruhnya terhadap penciptaan makhluk mitologi dan mempertannyakan keharmonisan lingkungan sekarang.

Telluric Thoughts 3, 152 x 151 x 3 cm, technique mixte. Karya Ines Katamso. Dokumentasi pribadi.
Telluric Thoughts 3, 152 x 151 x 3 cm, technique mixte. Karya Ines Katamso. Dokumentasi pribadi.

menggabungkan potongan, kolase kertas, dan cat, Ines Katamso memberikan kehidupan pada objek mikroskopis yang rapuh namun penting bagi mekanisme manusia. Seniman mengambil pendekatan dengan memberikan hubungan yang lebih besar daripada alam.

Citra Sasmita. Seniman visual Indonesia, lahir pada tahun 1990 di Bali. Ia mempertannyakan posisi wanita dalam segitiga kehidupan bersosial, berupaya mengguncang konstruksi normatif gender.

Karya Citra Sasmita. Dokumentasi pribadi.
Karya Citra Sasmita. Dokumentasi pribadi.

Sangat terikat dengan budayanya, Citra Sasmita meninjau kembali mitos Bali kuno dan menemukan kembali teknik dan bahan tradisional, serta menganalisis mengenai simbol-simbol nasional tentang kedudukan patriarki atau sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan aset. 

Dalam karyanya tersirat bahwa karya seni ini menempatkan perempuan di jantung mitologi Indonesia, dengan menciptakan dunia fiksi setelah patriarkal.

Mira Rizki Kurnia. Lahir di Bandung pada tahun 1994, merupakan seniman yang memanfaatkan media baru untuk menciptakan karya interaktif. Mira Rizki sangat tertarik pada variasi suara pada konteks sekitar pendengar, mendengar menurutnya mengacu kepada stimulus yang bergantung kepada memori pendengaran dan lingkungan.

Terinspirasi dari peristiwa di Gwangju Mei 1980 dan Jakarta 1998, karya suara ini bertujuan untuk memahami bagaimana persepsi kita di bentuk oleh peristiwa masa lalu dan di pengaruhi oleh pihak berwenang.

Karya Mira Rizki. Dokumentasi pribadi.
Karya Mira Rizki. Dokumentasi pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun