Mohon tunggu...
Nur Taufik
Nur Taufik Mohon Tunggu... Guru - Blogger - Guru

Calon Journalist

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Mengenal Pameran Titimangsa di Bentara Budaya Jakarta

17 November 2023   20:18 Diperbarui: 18 November 2023   05:54 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Urat Ni Nangka Matu Urat Ni Hotang, Tudia Hamu Mangalangka Di Si Ma Dapotan (Novandi). Dokumentasi pribadi.
Urat Ni Nangka Matu Urat Ni Hotang, Tudia Hamu Mangalangka Di Si Ma Dapotan (Novandi). Dokumentasi pribadi.

Karya yang kedua yaitu "Urat Ni Nangka Matu Urat Ni Hotang, Tudia Hamu Mangalangka Di Si Ma Dapotan". Yang mengadopsi dari peri bahasa Batak bermakna "Kemana engkau pergi semoga disitu mendapat keberuntungan". Kedua aksara pada lukisan tersebut merupakan sarana komunikasi zaman dahulu yang kemudian berkembang hingga tercipta huruf alfabet seperti sekarang, bahkan hingga berkembang menjadi sebuah kode digital seperti QR kode ataupun barcode.

- M. Hady Santoso.

Berkarir di industri kesenian sejak 1991, membuatnya untuk konsisten menggunakan gestur warna yang kontrasnya tinggi, ia memaknai petilasan keecerdasan manusia melalui seni yang kemudian di goreskan diatas kanvas.

Jejak peradaban nusantara dan melipat waktu (Hadi Santoso). Dokumentasi pribadi.
Jejak peradaban nusantara dan melipat waktu (Hadi Santoso). Dokumentasi pribadi.

Karya yang di buat pada pameran Titimangsa bertema "Jejak peradaban nusantara", yang melukiskan gua purba di Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua adalah jejak sejarah nenek moyang di masa lalu.

Karya yang kedua "Melipat waktu", terinspirasi dari otak manusia yang mengalami perubahan demi perubahan seiring berkembanganya AI dan teknologi lainnya.

- Mochammad Solech

  Seniman berkelahiran Surabaya ini tertarik dalam berbagai bidang kesenian mulai dari desain, fotografi, animasi hingga digital art. Karya yang dipamerkan ada dua tema yaitu "Meretas Batas" dan "Harmoni".

Meretas batas (Muchammad Solech). Dokumentasi pribadi.
Meretas batas (Muchammad Solech). Dokumentasi pribadi.

"Meretas batas" merupakan lukisan dari gambaran akan konflik internal seorang anak suku pedalaman yang hidup secara tradisional dan modern. Ini merupakan gambaran tentang bagaimana mereka beradaptasi dengan teknologi seperti AI akan tetapi harus tetap mempertahankan nilai kebudayaan yang dimilikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun