Puncak acara Festival Bau Nyale digelar di Bukit Seger, The Mandalika. Kawasan ini menjadi pusat utama penyelenggaraan festival yang menampilkan keragaman budaya suku Sasak. Rangkaian acara dalam Festival Bau Nyale tidak hanya terbatas pada ritual penangkapan Nyale, tetapi juga diperkaya dengan pertunjukan seni dan budaya tradisional lainnya. Hal ini menunjukkan kekayaan dan keanekaragaman warisan budaya masyarakat suku Sasak di Lombok.
Â
Tujuan Pelestarian Festival Bau Nyale
Festival Bau Nyale diharapkan tidak hanya menjadi perayaan tahunan, tetapi juga menjadi sarana efektif untuk mempromosikan pariwisata Lombok dan melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat Lombok Tengah. Selain itu, festival ini juga diharapkan dapat mempererat solidaritas dan kebersamaan di antara berbagai elemen masyarakat.
Dengan mempertahankan tradisi Bau Nyale, masyarakat suku Sasak di Lombok menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga warisan budaya dan kearifan lokal yang telah diwariskan selama berabad-abad. Upaya ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus melestarikan identitas budaya daerahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H