Mohon tunggu...
Zumaroh Nur Soleha
Zumaroh Nur Soleha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Memiliki hobi MEMBACA.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila sebagai Pilar Utama di Tengah Keberagaman Agama dalam NKRI

6 Oktober 2024   20:45 Diperbarui: 7 Oktober 2024   14:12 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di Indonesia,perdebatan mengenai Pancasila dan agama sebagai ideologi negara masih kerap menjadi topik hangat yang sering di bicarakan.Indonesia sebagai negara yang dikenal dengan keberagaman suku,budaya,dan agama oleh karena itu Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga persatuan.Dalam konteks ini, Pancasila muncul sebagai Ideologi pemersatu yang di rumuskan untuk menjaga keutuhan bangsa tanpa mengesampingkan keberadaan agama.Namun, di era modern saat ini muncul berbagai pandangan,bahkan menentang, Pancasila sebagai ideologi Negara, terutama Ketika berhadapan dengan pengaruh politik berbasis agama.

Pancasila lahir dari proses Panjang Sejarah kemerdekaan Indonesia yang di warnai dengan berbagai perdebatan antar golongan.Namun,Pancasila di terima secara konsesus sebagai dasar negara karena kemampuannnya untuk menampung keragaman keyakinaan. Pancasila menjadi acuan bagi pemerintah,Pembangunan sosial,hukum,dan kehidupan bermasyarakat di Indonesia secara umum termasuk dalam hal beragama.

Agama adalah sistem kepercayaan kepada tuhan,yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan,dirinya sendiri dan orang lain.Agama merupakan pedoman hidup bagi umatnya  yang mengajarkan norma-norma,moral serta nilai-nilai kebaikan yang harus di jalankan di masyrakat.Agama juga menjadi motivasi untuk melakukan aktivitas,karena perbuatan yang di lakukan dengan latar belakang keyakinan agama akan dinilai sebagai unsur ketaan.

Pancasila dan agama adalah hubungan yang saling membutuhkan,Dimana agama memberikan peningkatan moral bangsa dengan Pancasila yang menjamin kehidupan beragama dapat berlangsung dengan nyaman,tentram,dan damai.pancasila dan agama sama-sama berperan dalam membentuk karakter dan moral bangsa Indonesia.Pancasila memberikan ruang bagi setiap warga negara untuk emnjalankan keyakinan agamanya masing-masing,sementara agama memperkaya pelaksanaan nilai-nilai Pancasila melalui ajaran spiritual dan moralnya.

Keanekaragaman agama adalah beragam agama yang di anut oleh Masyarakat di suatu wilayah atau negara artinya Masyarakat tidak menganut satu agama saja,melainkan beberapa agama,namun mereka,tetap hidup rukun dengan perbedaan agama tersebut.Adapun agama yang di anut oleh Masyarakat di Indonesia yaitu

Islam,Kristen,Khatolik,Hindu,Budha,Konghucu.

Teradapat lima sila dalam Pancasila yang memiliki nilai yang merupakan landasan moral yang mampu mengakomodasi seluruh pemahaman tentang keberagaman yang ada di Indonesia.

Sila pertama KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pada Sila ini megaskan dan mengakui keberadaan agama dan keyakinan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia.Sila ini menunjukkan bahwa Pancasila memberikan ruang bagi setiap warga negara untuk mengamalkan ajaran agama yang mereka anut, Dengan demikian,Pancasila bukanlah ideologi yang memisahkan agama dari negara,melainkan menjunjung nilai-nilai spiritualitas sebagai dasar moral bangsa.

Sila kedua KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

Pada Sila ini mencerminkan prinsip-prinsip agama yang menyerukan perlakuan adil terhadap sesama manusia tanpa memandang latar belakang agama,suku,atau status sosial.Setiap agama selalu mengajarkan tentang rasa kasih sayang terhadap sesama misalnya,agama islam mengajarkan keadilan (adhl) dan kasih sayang (Rahmah) dan kemanusiaan.Dalam Kristen,prinsip kasih sayang kepada sesame manusia di ungkapkan dalam ajaran (kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri).Begitupun agama-agama lainnya seperti Hindu,Buddha,Khatolik dan Konghucu. Seperti halnya terjadi Bali seorang Wanita muslim menunjukkan sikap toleransi antar agama dengan menyediakan air minum untuk umat Hindu saat ritual Melasti.Hal ini menunujukkan bahwa Pancasila mampu mewujudkan rasa kasih sayang di antara umat beragama.

Sila ketiga PERSATUAN INDONESIA

Sila ini menegaskan adanya persatuan dan harmoni dengan konsep ukhuwah (persaudaraan) diantara seluruh umat beragama dengan cara bertoleransi,saling meghargai,saling meghormati dan membuat perbedaan sebagai pondasi Masyarakat yang harmonis.Hal ini di tunjukkan saat Tim pemain sepak bola Indonesia melakukan selebrasi dengan agama yang mereka anut.Peristiwa ini menunjukkan betapa indahnya persatuan tanpa memandang perbedaan yang ada.

Sila keempat KERAKYATAN YANG DI PIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN

Sila ini mendorong musyawarah yang inklusif,Dimana umat beragama diajak berpartisipasi dalam proses pengambilan Keputusan dengan bijaksana.Dialog antar agama di dorong untuk  mencapai mufakat dalam kehidupan berbangsa.Hal yang dapat di lakukan untuk mengimplementasika sila ke empat ini ialah pertemuan tokoh agama dari berbagai keyakinan untuk membahas isu toleransi atau konflik sosial,sehingga keputusan yang di ambil bermanfaat bagi semua pihak.

Sila kelima KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Sila ini menunjukkan bahwa setiap warga negara,tanpa memandang agama,berhak atas keadilan sosial,kesejahteraan,dan perlakuan yang setara.Tidak boleh ada diskriminasi agama dalam akses terhadap hak-hak sosial dan ekonomi.Hal yang dapat di lakukan untuk mengimplemntasikan sila ke lima ini ialah mendorong pembangunan rumah ibadah untuk setiap agama di lingkungan masyarakat,sehingga semua warga negara Indonesia dapat melakukan ibadah dengan nyaman.

Akan tetapi Indonesia masih saja harus menerima tantatangan dalam mewujudkan toleransi beragama yaitu menghadapi

Radikalisme yang merupakan paham atau Gerakan yang bertujuan melakukan perubahan secara drastis dengan menggunakan kekerasan. Contoh Radikalisme yang pernah terjadi di Indonesia Pemberontakan Darul Islam atau Tentara Islam Indonesia gerakan radikal yang didirikan oleh Negara Islam (NII) pada tahun 1949.Gerakan ini menggunakan kekerasan bersenjata untuk memperluas kekuasaannya.Aksi terorisme yang terjadi di Indonesia pernah beberapa kali terjadi yaitu Bom bunuh diri di gereja Katerdal Makassar pada Maret 2021.Serangan terhadap Mabes Polri oleh perempuan berinisal ZA pada Maret 2021.Bom Thamrin 2016 dan Bom Surabaya 2018.Radikalisme dapat di tandai dengan ciri, mempersulit tata cara islam yang di anut,Bersikap berlebihan dalam menjalankan ritual agama.

Diskriminasi yang merupakan perlakuan yang tidak adil atau merugikan  terhadap seseorang atau kelompok berdasarkan karakteristik tertentu.Diskriminasi dapat menghambat upaya merawat kerukunan antar umat beragama dan berpotensi menjadi penyebab terjadinya konflik.Diskriminasi juga bertentangan dengan HAM (Hak Asasi Manusia).Contoh perlakuan diskriminasi yaitu,menjauhi teman yang berbeda agama,membatasi kegiatan keagamaan dan ibadah,memaksa orang lain untuk mengikuti agamanya,melecehkan sesorang karena agamanya.

Kurangnya dialog antar agama, dialog antar agama sangat penting di lakukan untuk menghindari penggunaan agama sebagai alat untuk menimbulkan konflik atau kekerasan atas nama agama.Dialog antar agama juga dapat membantu umat beragama untuk saling memahami dan menghormati keyakinan masing-masing.

Cara mengatasi tantangan yang terjadi adalah dengan cara Mengajak sekolah dan komunitas mengajarkan nilai Kebhinekaan dan toleransi sejak dini,Membuat forum komunikasi antaragama dan mendorong diskusi yang membangun,Menegakkan hukum secara tegas terhadap Tindakan intoleransi dan diskriminasi,pemimpin agama harus menjadi teladan dalam mempromosikan sikap toleran,memperkuat program deradikalisasi dan sosialisasi agama yang moderat,serta terus menanamkan nilai-nilai Pancasila untuk memperkuat persatuan nasional.

Pancasila menjadi landasan utama dalam menjaga Kebhinekaan dan mendorong toleransi antar umat beragama,setiap sila Pancasila memberikan arahan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis di Tengah keberagaman.Keberagaman agama,suku,dan budaya di Indonesia adalah kekayaan yang harus dijaga dan di hargai,bukan sebagai sumber perpecahan.Pemimpin agama pemerintah ,dan Masyarakat harus bekerja sama dalam membangun dialog antaragama yang sehat dan menolak ekstremisme untuk memastikan terciptanya kehidupan berbangsa yang damai dan Sejahtera.Nilai-nilai Pancasila tidak hanya selaras dengan ajaran agama-agama yang di anut oleh masyarakat Indonesia,tetapi juga memperkuat peran agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Setiap sila dalam Pancasila mencerminkan prinsip-prinsip moral dan etika yang di ajarkan oleh agama,sehingga mememungkinkan terciptanya harmoni dan persatuan di tengah keberagaman.Agama dan Pancasila sama-sama mendukung terciptanya masyarakat yang adil,makmur,dan bermartabat,dimana nilai-nilai kemanusiaan,keadilan,dan persatuan di junjung tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun