Assalamualaikum.wr.wb
Salam hangat untuk pembaca setia kompasiana.....
Bertemu lagi dengan saya Nur Sofiyah Munawaroh yang tentuya pada kesempatan kali ini saya akan menulis sebuah artikel yang berjudul "Relevansi Karakteristik Kepesantrenan" semoga sedikit memberi pemahaman bagi pembaca setia kompasiana. Mari kita langsung ke pembahasan....
Pada tema tentang Relevansi Karakteristik Kepesantrenan ini, terdapat empat poin penting yaitu:
A. Pola Umum Pendidikan Pesantren
Kita ketahui bersama, bahwasannya pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang dilaksanakan dengan system asrama atau pondok dengan tujuan untuk mendalami ilmu agama islam dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup untuk perilaku kita ketika berada di lingkungan masyarakat.Â
Kyai sebagai tokoh sentralnya dan masjid sebagai pusat lembaga pesantren. Ilmu yang diajarkan dipondok pesantren sangat banyak contohnya seperti fiqih, ushul fiqih, hadis, tasawuf, tafsir,dan masih banyak lagi yang merujuk pada kitab klasik atau kuning.Â
Pesantren dikelola oleh seorang kyai dibantu oleh santri, kegiatan yang berada di semua pesantren sangat berbeda-beda. Terdapat pola yang sama dalam pondok pesantren yaitu dengan adanya pondok sebagai asrama santri, adanya masjid sebagai pusat lembaga pesantren seperti beribadah, pengajaran ilmu-ilmu agama, adanya santri sebagai peserta didik, dan adanya kyai sebagai pemimpin dan pengajar.
B. Kultur Pesantren
Kultur pesantren merupakan budaya pesantren yang mempengaruhi pola pikir, mental, karakter, kebiasaan dan akhlak santri yang menggunakan asrama yang diawasi oleh ustadz dan ustadzah.Â
Adanya kultur pesantren diharapkan dapat membentuk pribadi yang unggul dan berakhlaqul karimah. Ada beberapa kultur pesantren yaitu pada system pengajarannya, ada yang menggunakan sistem sorogan, bandongan, hafalan, dan musyawaroh. Pada saat ini, sistem klasikal yang dikenal yaitu sistem madrasah/sekolah. P