Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

2 Alasan Mengapa Sebagian Orang Takut pada Makam

13 September 2024   19:49 Diperbarui: 14 September 2024   09:35 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon Jambu Bol di Makam Keluarga Mertua  (Sumber Ilustrasi: Dokumentasi Pribadi) 

Alasannya,   semua tumbuhan yang hidup di atas kuburan dianggap kotor.  Sebab, akar pohonnya mengambil makanan dalam tanah kuburan yang mengandung "malo" (cairan hasil proses pembusukan mayat).

Salah satu bangkai pohon duku di pinggir kuburan yang dahulu saya anggap angker (Sumber foto: Dokumentasi pribadi)
Salah satu bangkai pohon duku di pinggir kuburan yang dahulu saya anggap angker (Sumber foto: Dokumentasi pribadi)
Zaman saya kecil, di area pemakaman umum tak jauh dari rumah orang tua saya terdapat beberapa  pohon duku besar. 

Lokasinya tersebar di tengah dan perbatasan area makam. Jangankan makan buahnya, melihat pohonnya dari jauh saja saya merinding bercampur jijik. Ketika musim duku berbuah, yang memanennya hanya monyet ekor panjang.

Kondisi Telah Berubah

Puluhan tahun terakhir  kondisi telah berubah 180 derajat. Masyarakat kampung saya tidak lagi menganggap makam sebagai tempat angker dan menakutkan. 

Buktinya, tanah di samping kuburan telah dijadikan lapangan sepak bola. Ketika bola bergulir ke area perkuburan, tanpa ragu anak-anak langsung memungutnya.

Pohon duku di batas area yang dahulu dianggap sarang hantu, kini sering digunakan untuk tempat berteduh saat panas terik,  nyender sambil nonton bola,   main HP,  dan kegiatan lainnya. Namun,  belum ada yang mau makan buahnya.

Tanah kosong di sisi-sisi kuburan sudah banyak dibangun  rumah hunian yang bagus. Sama dengan di daerah lain, makam  yang dahulunya dianggap keramat kini sering dikunjungi tamu lokal dan dari luar daerah. Baik untuk  berwisata sejarah, maupun sekadar berziarah.

Demikian 2 alasan mengapa sebagian masyarakat zaman dahulu takut pada makam. Semoga bermanfaat. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun