Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Mandeh, Raja Ampat Tersembunyi di Pesisir Selatan (1)

25 Juli 2024   10:58 Diperbarui: 6 Agustus 2024   15:27 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berswafoto di Oejoeng Batoe dengan latar Kawasan Pulau Mandeh (Dokumentasi Pribadi)

90 Menit di Pulau Setan

Seminggu yang lewat, saya dan suami ikut si Bungsu road trip family, Bengkulu - Keliling Sumbar. Tempat ke dua yang kami singgahi setelah Pantai Carocok adalah Pulau Mandeh.

Objek wisata yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Nagari (Bumnag) Bersama Tarusan Jaya ini berada di kawasan Teluk Mandeh, Kecamatan koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Berbatasan langsung dengan Kota Padang.

Area Mandeh merupakan gugusan pulau yang terdiri dari Pulau Setan, Sironjong Besar, Sironjng Ketek, Tarajun, Merak, dan Cubadak. Masing-masing pulau mempunyai keunikan tersendiri. Dikelilingi ombak yang tenang, menyuguhkan panorama indah yang tiada duanya. Tak heran Pulau Mandeh dijuluki Raja Ampat-nya Sumatra Barat.

Paket Wisata Sehari Penuh

Sebagian Kawasan Pulau Mandeh dari kejauhan (Dokumentasi Pribadi)
Sebagian Kawasan Pulau Mandeh dari kejauhan (Dokumentasi Pribadi)

Untuk ke Pulau Mandeh, tersedia berbagai paket wisata yang ditawarkan langsung penduduk lokal. Salah satunya kunjungan dari pulau ke pulau. Wisatawan tinggal memilih pulau-pulau mana saja yang akan mereka singgahi, sesuai tarif yang disepakati.

Makin banyak pulau yang disinggahi kian tinggi cost yang dikeluarkan. Satu boat kapasitas maksimum 12 penumpang. Boleh kurang tak boleh lebih, harga tetap sama. 

Mau 4 pulau, 5 pulau, tamu dilayani sehari penuh. Kami kemarin mengambil paket Rp600 ribu. (Maaf jika saya keliru, karena segala akomodasi ditangani oleh si Bungsu selaku penyandang dana). 

Dari dermaga, hanya butuh waktu kurang lebih 15 menit untuk sampai ke seberang. Pulau Setan merupakan tempat mendarat utama sebelum wisatawan dibawa melanglang buana ke pulau lain. Makanya pulau yang satu ini disebut tempat yang paling sering dikunjungi.

Pulau Setan? Seseram itukah namanya?

Menurut Depri, pemandu sekaligus pemilik boat yang kami tumpangi, sebenarnya bukan Pulau Setan. Ada huruf O di kepala E, (pada merek). Seharusnya "Pulau Soetan." Dibaca "Pulau Sutan" (ejaan Ophuijsen, Red). Biar unik, di sini saya pakai nama Pulau Setan saja.

Ada apa di Pulau Setan?

Input Aktivitas pengunjung di Pulau Mandeh (Dokumentasi Pribadi)
Input Aktivitas pengunjung di Pulau Mandeh (Dokumentasi Pribadi)

Pantai Pulau Setan yang landai merupakan syurga bagi anak-anak untuk bermain pasir dan mandi berenang. Bocah-bocah yang belum bisa berenang jangan khawatir, orang tuanya bisa menyewa berbagai alat bantu seperti ban pelampung, baby boat swan dan lain sebagainya.

Bagi yang ingin menikmati serunya bermain di laut sekalian uji nyali, tersedia pula kendaraan air seperti, banana boat, jet ski, dan snorkeling dengan tarif terjangkau.

Atraksi kendaraan air di Pulau Setan (Dokumentasi Pribadi)
Atraksi kendaraan air di Pulau Setan (Dokumentasi Pribadi)

Tidak hanya itu, pengunjung yang ingin makan berat, duduk lesehan beralas tikar, sambil menikmati semilir pantai, tidak perlu repot mencari warung atau rumah makan. Penjual nasi menawarkan langsung ke tempat di mana pengunjung mangkal.

Menunya tak jauh dari kuliner laut. Mau ikan tongkol, gembolo, atau gebur, tinggal pilih. Tunggu beberapa saat mereka memasaknya. Sajian siap diantarkan ke alamat (di pinggir pantai) dalam kondisi hangat.

Enaknya lagi, pedagang di Pulau Setan mengenakan tarif normal buat harga makanan. Minimal tidak mahal-mahal amat.

Cara Membeli Paket

Depri, Pemandu Asli Wisata Pulau Mandeh dengan pakaian kebanggaannya (Dokumentasi Pribadi)
Depri, Pemandu Asli Wisata Pulau Mandeh dengan pakaian kebanggaannya (Dokumentasi Pribadi)

Zaman sekarang semua dibuat mudah. Sebelum hari H-nya, calon pengunjung bisa browsing di internet. Mau lewat akun medsos facebook, instagram, tiktok, atau artikel-artikel.

Tinggal memasukkan keyword, "Wisata Pulau Mandeh," kita dibawa ke alamat yang dicari. Mau paketnya beli langsung atau diorder dulu, tergantung kesepakatan.

Tetapi, menurut pengalaman, lebih aman secara offline. Ketemu langsung dengan penyedia layanan yakni, pemilik boat sekaligus pemandu. Rata-rata orangnya ramah dan bersahabat, serasa keluarga sendiri. Tetapi hati-hati, jangan sampai terperangkap calo.

Lalu Apa Bedanya Penjual Asli Versi Calo?

Oknum calo biasanya mangkal di gerbang masuk kawasan Wisata Mandeh di Tarusan. Di sana mereka mencegat mobil pengunjung yang lewat terus bertanya, "Bapak mau menyeberang, bisa saya bantu."

Jawab saja "Tidak." Tetapi si penanya cukup sopan, tiada nada paksaan.

Sementara pemandu asli standby di kawasan Oejoeng Batoe. Kurang lebih 5 menit naik mobil sebelum sampai ke Dermaga Pulau Mandeh.

Mengenalnya pun sangat mudah. Rata-rata pakaian mereka warna gelap, mengenakan lejing panjang ketat seperti celana gamis emak-emak. Bagian luarnya ditambah celana pendek. Semuanya berbahan polyester.

Katanya polyester itu kalau basah cepat kering. Alasan lain, andai terjadi hal tak diinginkan di laut, lebih mudah melakukan tindakan penyelamatan karena bahannya ringan.

Ciri-ciri lainnya, pemandu asli tidak mau dibayar duluan, kecuali tugasnya telah selesai. Beda dengan calo, duitnya bayar di depan, tanggung jawabnya cuman mengantarkan tamu ke petugas asli.

Penutup

Demikian sesi kunjungan kami di Pulau Setan kurang lebih 90 menitan. Setelah makan siang, kami siap naik boat untuk menjelajahi objek lain, meskipun 4 cucu kami masih enggan beranjak dari tekape. (Bersambung).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun