Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Mandeh, Raja Ampat Tersembunyi di Pesisir Selatan (1)

25 Juli 2024   10:58 Diperbarui: 6 Agustus 2024   15:27 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berswafoto di Oejoeng Batoe dengan latar Kawasan Pulau Mandeh (Dokumentasi Pribadi)

Lalu Apa Bedanya Penjual Asli Versi Calo?

Oknum calo biasanya mangkal di gerbang masuk kawasan Wisata Mandeh di Tarusan. Di sana mereka mencegat mobil pengunjung yang lewat terus bertanya, "Bapak mau menyeberang, bisa saya bantu."

Jawab saja "Tidak." Tetapi si penanya cukup sopan, tiada nada paksaan.

Sementara pemandu asli standby di kawasan Oejoeng Batoe. Kurang lebih 5 menit naik mobil sebelum sampai ke Dermaga Pulau Mandeh.

Mengenalnya pun sangat mudah. Rata-rata pakaian mereka warna gelap, mengenakan lejing panjang ketat seperti celana gamis emak-emak. Bagian luarnya ditambah celana pendek. Semuanya berbahan polyester.

Katanya polyester itu kalau basah cepat kering. Alasan lain, andai terjadi hal tak diinginkan di laut, lebih mudah melakukan tindakan penyelamatan karena bahannya ringan.

Ciri-ciri lainnya, pemandu asli tidak mau dibayar duluan, kecuali tugasnya telah selesai. Beda dengan calo, duitnya bayar di depan, tanggung jawabnya cuman mengantarkan tamu ke petugas asli.

Penutup

Demikian sesi kunjungan kami di Pulau Setan kurang lebih 90 menitan. Setelah makan siang, kami siap naik boat untuk menjelajahi objek lain, meskipun 4 cucu kami masih enggan beranjak dari tekape. (Bersambung).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun