Yang pernah berkunjung ke Padang pasti  kenal Rumah Makan Lamun Ombak. Terbilang mewah dan berkelas, menyediakan kuliner lokal dan modern, pramusajinya berseragam rapi.
Gelagat mencurigakan
Mungkin tradisi di Ampera X  memang begitu. Jika  tamunya dari  luar daerah,  bolehlah "dipangua" alias di*e*as.
Pertama duduk di kursi makannya, saya mulai mencium gelagat mencurigakan. (Maaf jika saya negatif tinking). Seorang pelayan  mendekat dan bertanya, "Dari mana Ibu?".  Seakan-akan  dia memastikan  bahwa kami bukan penduduk  sekitar. Sebab  nomor plat mobil kami  beda dengan nomor daerah setempat.
"Dari Kerinci, Jambi." Â balas saya.
Saran/Penutup
Kasus ini  jadi pelajaran buat saya dan mungkin juga anda. Andaikan belanja di daerah baru, khususnya  di rumah makan tradisional, tak perlu memberikan  identitas  terlalu jujur kepada warga warung. Kalau ada pertanyaan serupa, katakan saja,  "Sekitar sini." atau "Saya orang sini."
Selain itu, usahakan tidak mengundang  kekepoan  orang sekitar. Misalnya terlampau royal ngomong  menanyakan ini dan itu,  kecuali anda pasif berbahasa daerah setempat.  Â
Demikian pengalaman ini saya bagikan,  mohon maaf bukan bermaksud menghakimi  orang lain, tapi itulah fakta. Saya yakin tidak banyak oknum pengusaha Rumah Makan yang gila-gilaan begitu. Semoga bermanfaat.
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H