Beberapa menit di tempat tersebut  saya lega, adem, dan bisa bernapas dengan normal. Kalau bertahan dalam ruang Bank tadi tanpa melepaskan masker, mungkin saya pingsan.
2. Mengganggu Penglihatan
Point  ini  mungkin juga berlaku pada rekan pengguna kaca mata lainnya. Pakai masker sangat mengganggu pengliahatan.
Bukan karena masker. Tetapi, tersebab embun pernapasan yang nempel pada lensa kaca mata. Â Hingga kaca mata tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Â
Ini baru kasus masker. Belum lagi problem jaga jarak, berkerumunan di tempat keramaian, dan ajakan sering cuci tangan pakai sabun.
Bagaimanapun, selaku nenek-nenek yang mengerti (he he ..., ngaku),  sekarang  asal bepergian saya tetep pakai masker. Biar dicontoh sama yang muda-muda.
Ironisnya, Â sebagian masyarakat ogah pakai masker karena menganggap pandemi covid 19 hanya mitos.
Demikian sekilas gambaran dan pembuktian, bahwa hijrah dari kondisi normal ke era penggunaan masker tidak semudah membalik telapak tangan. Perlu perjuangan. Â Salam dari Pinggir Danau Kerinci.
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H