Yang mencemaskan, ada note merah di pojok kiri bawah, "Error! Transaksi sudah dibayar." Berikutnya, "Bayar dengan Gopay >."
Saya semakin bingung. Gila. Katanya error. Tetapi Transaksi sudah dibayar. "Ya udah. Cukup sekian. Saya tak akan mengklik ulang.
Untuk ke sekian kalinya saya berpikir negatif. "Artinya dua kali klik 'Bayar dengan Gopay >'. Tentu dua kali 'Error! Transaksi sudah dibayar.' Dua kali Rp 25 ribu pula saldo saya dikurangi."
Andai sistem non premium tak lagi mendukung, untuk sementara saya akan libur dulu nulis di kompasiana sampai kondisinya normal kembali. Ini risiko yang harus saya bayar. Karena sudah tua gaptek pula.
Rencana libur menulis bukan tak beralasan. Tanpa patronasi paket premium tulisan tak bisa lagi disave pada draf. Kebiasaan saya sebelum tayang, saya lebih intens membaca ulang dan melakukan editing dalam bentuk draf di handphone. Sebab, tanpilannya beda tipis dengan wajah aslinya di artikel.
Pukul 12.46, saya dapat surat cinta dari admin Kompasiana via email, yang menyatakan akun premium saya belum berhasil diaktifkan. Maknanya saldo gopay saya belum ditarik.
Dengan percaya diri saya lakukan pembelian ulang. Alhamdulillah upaya terakhir ini sukses.
Simpulannya, bagi kaum gaptek seperti saya di kompasiana tidak hanya menggapai rupiah harus berdarah-darah. Untuk membelanjakannya  juga tak semulus jalan tol. Perlu perjuangan dan kerja keras. Setidaknya untuk  sekali ini.
Salam Kemerdekaan dan Selamat Merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 75. ****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI