Sebulan setengah ngompasiana menggunakan akun premium, saya dan tentu juga kompasianer lainnya dimanjakan oleh beragam kenyamanan.
Pelayanan yang disabdakan oleh pihak kompasiana "bebas iklan akses cepat", bukan hanya sekadar janji. Tetapi benar-benar terbukti.
Tidak hanya bebas iklan, akses cepat, dan lancar meluncur, artikelnya pun tak lagi diejawantahkan terpenggal-penggal dalam beberapa halaman. Sehingga pembacanya dapat menghemat waktu
Namun, Sabtu, 15 Agustus lalu saya mengalami kesulitan dalam memperpanjang masa berlakunya  paket premium berikutnya.
Masalahnya berawal dari saat proses pembelian berlangsung. Karena adanya suatu halangan, transaksi saya terjeda. Ketika akan melaksanakan operasi lanjutan, saya diminta menunggu 20 menit.
Beberapa jam kemudian, saya kembali melakukan transaksi ulang. Kali ini ada yang berbeda. Muncul instuksi yang tidak saya pahami. Sayangnya, saya lupa memotret perintah tersebut.
Saya berpikir, kalau sembarangan klik, takutnya saldo gopay saya ludes semua. He he .... Maklum, nenek-nebek gaptek.Tanpa pikir panjang, laptop langsung saya tutup.
Kemarin, saya minta bantuan anak tetangga untuk melakukan pengaktifan ulang. Problemnya bertambah rumit. Penyedia layanan minta melakukan login terlebih dahulu.
Sekali lagi prasangka buruk mengerubungi benak saya. "Jangan-jangan ini akal-akalan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengakses data pribadi saya.
Ya, sudah. Niat membeli paket premium saya batalkan untuk sementara. Tiada pilihan, selain berselancar di kompasiana apa adanya.
Karena terbiasa dibuai oleh kenyamanan akun premium, saya risih dengan tampilan artikel akun gratis tersebut. Baik di Handphone maupun di laptop. Sudah jaringan internet yang bermasalah sejak sebulan terakhir, ditambah pula iklan yang bertatah-tatah.
![Tangkapan layar dari halaman Kompasiana. Dokpri.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/08/17/117772382-1424892914371333-2769951552117962385-o-5f3aa603097f360e681e68f4.jpg?t=o&v=770)
Yang mencemaskan, ada note merah di pojok kiri bawah, "Error! Transaksi sudah dibayar." Berikutnya, "Bayar dengan Gopay >."
Saya semakin bingung. Gila. Katanya error. Tetapi Transaksi sudah dibayar. "Ya udah. Cukup sekian. Saya tak akan mengklik ulang.
Untuk ke sekian kalinya saya berpikir negatif. "Artinya dua kali klik 'Bayar dengan Gopay >'. Tentu dua kali 'Error! Transaksi sudah dibayar.' Dua kali Rp 25 ribu pula saldo saya dikurangi."
Andai sistem non premium tak lagi mendukung, untuk sementara saya akan libur dulu nulis di kompasiana sampai kondisinya normal kembali. Ini risiko yang harus saya bayar. Karena sudah tua gaptek pula.
Rencana libur menulis bukan tak beralasan. Tanpa patronasi paket premium tulisan tak bisa lagi disave pada draf. Kebiasaan saya sebelum tayang, saya lebih intens membaca ulang dan melakukan editing dalam bentuk draf di handphone. Sebab, tanpilannya beda tipis dengan wajah aslinya di artikel.
Pukul 12.46, saya dapat surat cinta dari admin Kompasiana via email, yang menyatakan akun premium saya belum berhasil diaktifkan. Maknanya saldo gopay saya belum ditarik.
Dengan percaya diri saya lakukan pembelian ulang. Alhamdulillah upaya terakhir ini sukses.
Simpulannya, bagi kaum gaptek seperti saya di kompasiana tidak hanya menggapai rupiah harus berdarah-darah. Untuk membelanjakannya  juga tak semulus jalan tol. Perlu perjuangan dan kerja keras. Setidaknya untuk  sekali ini.
Salam Kemerdekaan dan Selamat Merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 75. ****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI