Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sulit Meninggalkan Kantong Plastik? Tidak Juga Ah

23 Juli 2020   10:15 Diperbarui: 24 Juli 2020   22:00 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produk menggunakan media packaging ramah lingkungan
Produk menggunakan media packaging ramah lingkungan
Belanjaan kecil-kecilan seperti bumbu-bumbuan dibungkus dengan kertas bekas dan dedaunan.

Ada daun pisang, daun waru, daun jati, dan daun apa saja yang biasa dimanfaatkan oleh para leluhur. Membungkus nasi pun pakai daun pisang.

Barang-barang kering produk kampung seperti gula enau, kue sagun, dan sebagainya, sebelum dijual dikemas pakai daun kerisik. Yaitu daun pisang yang sudah tua dan kering di pohon. Tujuannya supaya suhunya tetap terjaga dan tidak cepat melempem.

Saat itu tentu masyarakat tak pernah berpikir supaya ada kantong plastik. Kehidupan tetap berlangsung normal.

Tetapi kita semua tentu maklum, untuk membongkar tradisi yang telah mendarah daging tidaklah semudah yang dibayangkan. Belum lagi ada kaitannya dengan hajat hidup orang banyak. 

Boleh-boleh saja pemerintah menutup pabrik plastik. Mau dikemanakan tenaga kerja yang menggantungkan suapnya pada industri tersebut?

Terakhir mohon maaf. Artikel ini ditulis bukan bermaksud menggurui pihak-pihak tertentu. Hanya sedikit berbagi buah pikir. Semoga bermanfaat. ****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun