Beberapa tahun  kemudian hubungan keluarga terjalin kembali.  Meskipun sampai saat ini kadang saya sering sedih dan benci. Tetapi terbayar oleh sikap mereka yang sangat pandai bermanis-manis  kepada kami sekeluarga. Â
Berkaca dari dua peristiwa tersebut, Â cara ampuh untuk menhindari sakit hati karena celaan dan fitnah adalah dengan memegang prinsip Inda,
Biarin orang ngomong apa. Paling kuatnya sebulan. Setelah itu mereka bosan sendiri ...
Mantra ini telah terbukti ampuh bagi sobat saya Inda untuk menghindari sakit hati atas hinaan orang lain. Jujur, saya banyak belajar darinya. Â
Peristiwa tersebut terjadi kurang lebih 20 tahun lalu. Kini dia menua bersama suami barunya. Anak-anaknya pun sudah menerima keputusan ibunya. Meskipun mungkin dengan sedikit keterpaksaan.
Sebaliknya dalam kasus saya, Â perlawanan yang saya lakukan hanya menambah panjang rantai sakit hati. Â Tersebab emosi yang tidak terkendali, Â banyak pihak lain yang tersinggung. Namanya saja orang marah. Saya telah melakukan kekeliruan besar.
Terlalu jauh memikirkan ocehan orang lain, Â berarti membangun ruang sakit hati, perasaan tidak nyaman, merusak kesehatan, dan membuang-buang energi.
Bukan berati tidak mengindahkan kritik sama sekali. Karena kritik medium untuk membenahi diri supaya belajar dari kesalahan. Intinya, lakukan apa yang terbaik menurut kita.
Celaan, cacian, dan hinaan yang membombastis terhadap seseorang menghangatnya  cuman beberapa saat. Setelah itu,  publik lebih peduli dengan urusannya masing-masing ketimbang  mikirin masalah orang lain.
Bangun tidur mereka mau masak apa. Habis sarapan akan ke mana, dan harus melakukan apa untuk membangun perekonomian keluarga,
Demikian sedikit kiat membebaskan diri dari sakit hati karena hinaan. Salam dari Pinggir Danau Kerinci.
****