Menurut tetangga dekatnya, profesi ini digelutinya sejak dia berumur 6 tahun. Bermula dari kecil-kecilan. Seperti, mencuri telur ayam tetangga, terus ke ayamnya, berlanjut ke hal-hal lain yang agak lebih besar. Â Sampai mengantarkan dia ke jeruji besi.Â
Mungkin selama di bui dia banyak belajar kepada rekan sesama napi. Hingga keluar dari penjara, dia bukan berubah menjadi lebih baik. Â Namun membuat dirinya bertambah "gila". Dia tak lagi main di level desa. Sasarannya orang-orang berduit di ibu kota provinsi.
Di sana pula dia menetap. Pulang kampung sekali-sekali. Zaman itu, di kampung saya belum ada warga setempat yang mampu membeli sepeda sport. Dia punya sampai 3 dan 4 unit beragam warna.
Saat LM memasuki usia 4 puluhan, 2 adik lelakinya sepakat mengadakan resolusi damai. Mereka minta agar sang kakak tidak mencuri lagi dan menetap di kampung berkumpul bersama sanak keluarga. Â Segala biaya hidup dia, isteri dan 4 anaknya mereka berdua yang menjamin.
Eksekusinya lancar. Â LM menjalaninya tanpa masalah. Orangtuanya bahagia, saudara-saudaranya bangga.
Kabanggaan mereka berkali lipat, karena LM diterima pula bekerja di sebuah perusahaan swasta sebagai satpam.  Ya, personel keamanan kan  harus jagoan.  Biar perusahaan aman.
Lengkaplah sudah kebahagian keluarga dan anak isteri LM. Gaji dari perusahaan dapat, subsidi dari saudaranya tak pernah macet.
Tapi apa yang terjadi. Ibarat seekor anjing, sekenyang apun dia makan kalau ketemu daging tergeletak, Â pasti dia makan. Setidaknya sedikit mencium.
Mungkin dia ngiler melihat barang-barang perusahaan yang kira-kira mudah dijual. LM tak tahan godaan. Pertahanan imannya jebol.
Saya tak tahu dan memang tak mau tahu jenis barang yang dia gondol. Kisah masa tuanya ini saya peroleh dari sanak keluarga di kampung. Sebab, isteri  pelaku kakak sepupu saya.
Persoalan baru pun muncul. Gara-gara  diburu polisi, dia kabur. Kemana lagi? Kalau bukan kembali ke profesi semula.  Sampai akhirnya dia nikah lagi dengan perempuan lain, terus  sakiit-sakitan dan meninggal dalam usia lima puluhan.