Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Walaupun Sudah Basi, 2 Alat Komunikasi Tradisional Ini Tetap Eksis dan Kekinian

28 Januari 2020   09:51 Diperbarui: 28 Januari 2020   10:14 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bedug Masjid Al- Osmani Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara di Duga Cagar Budaya. Sumber Foto kebudayaan.kemdikbud.go.id

Kini, gambaran ini tinggal cerita. Cara berkomunikasi seperti ini sudah basi. Kapan masuk waktu salat, ayat-ayat suci berkumandang melalui micropon masjid dan musala. Disusul seruan azan.  Waktu berbuka puasa dan imsakiyah Ramadhan,  ditandai dengan bunyi serine.

Jika ada kebakaran,  atau warga tenggelam di sungai, suara serine meraung-raung. Plus saling teleponan antar sahabat dekat dan jauh.

Penyebarluasan pesan-pesan penting pun lebih efektif. Cukup via pengeras suara. Ditambah lewat pesan singkat di grup-grup WA.

Yang menarik, walaupun tidak lagi difungsikan sebagai alat komunikasi, beduk dan canang tetap eksis di level istimewa. Yakni sebagai alat musik tradisional dan relegi. Tampilannya dibuat cantik dan kekinian.

Bedug juga sering hadir sebagai serimonial pada even-even spesial. Di antaranya dalam rangka pembukaan acara-acara bergengsi. Seperti pesta budaya, Musabaqah Tilawatil Quran, (MTQ) tingkat nasional dan acara lainnya. Pemukulnya pun bukan orang sembarangan. Tetapi para elit negeri. Mulai  pejabat daerah sampai ke presiden.

Patut kita syukuri, kita diberkahiNya kesehatan dan umur panjang. Hingga dapat mencicipi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang membuat hidup ini lebih mudah. Salam dari Pinggir Danau Kerinci.

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun