Terus apanya yang salah? Jawabannya  ya, itu tadi. Dugaan saya Pak Taufik kurang lihai berurusan. Istilah kekiniannya kurang gaul. Katanya, "Lobi sana lobi sini ujung-ujungnya menjilat dan duit."
Menurut saya, anggapan Pak Taufik bahwa melobi itu menjilat dan melulu duit, itu pandangan keliru. Lobi merupakan usaha mempengaruhi orang tertentu untuk memperoleh  tujuan yang di inginkan oleh pelobi. Bahasa umumnya disebut pendekatan. Baik dilakukan oleh individu yang berkepentingan maupun melalui perantara orang ke tiga.
Agar tujuan yang hendak dicapai tepat sasaran, dalam praktiknya melobi selalu diawali dengan pertemuan untuk menjalin komunikasi yang baik. Untuk urusan Pak Taufik, pihak yang harus dia lobi setelah Kepala Sekolah tempatnya mengajar, tentu Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala BKD Kota S dan pihak lain yang terkait.
Komunikasi yang dilakukan pun harus intens. Tidak cukup  sekali dua saja. Apabila dalam prosesnya pelobi  menawarkan sejumlah uang, atau sebaliknya pihak yang dilobi yang meminta, itu ceritanya akan lain.
Tetapi, jika seorang pelobi memengaruhi pejabat atau atasan yang dilobi dengan menonjolkan dirinya dan menjelek-jelekkan  pribadi lain, itu baru namanya menjilat bin cari muka. Makhluk tipe ini berkeliaran di instansi-instansi pemerintah dan swasta.
Jadi, melobi dan menjilat itu jelas beda. Pribadi yang berakhlak tidak akan bermental penjilat.
Nah, cara melobi itu seperti apa? Terpulang kepada yang berkepentingan. Â Sesuaikan dengan tradisi setempat. Yang pasti, Bagaimana bunyi gendangnya, seperti itu pula rentak jogetnya. Kalau lagunya berirama dang ndut, tarinya harus ndut-ndutan.
Semasa kuliah salah satu dosen pernah berfilosof, "Kalau semua orang pada gila, cuman  kalian  tidak ikutan gila, maka patut dicurigai kalianlah yang paling gila."
Intinya, kalau Anda memang merasa pantas menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi, perjuangkan. Ikuti  prosedur, barengi dengan usaha maksimamum. Yang penting halal dan tidak merugikan pihak lain. Demi harga diri, kapan perlu boleh sedikit agak gila. He he .... Selamat berkarier.  Salam dari Pinggir Danau Kerinci.
****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI