Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Cari Tahu tentang Karavan dan Konsep Turnya yang Belum Banyak Terekspos

20 Desember 2019   19:57 Diperbarui: 22 Desember 2019   16:18 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil karavan melengkung yang mirip keong di Inggris| Sumber: SWNS.com

Tetapi jangan berkecil hati dulu. Seiring perkembangan zaman, di Indonesia sudah tersedia paket pelesiran bertipe karavan. Tepatnya di Negeri Laskar Pelangi Belitung Timur Provinsi Bangka Belitung dan di Pulau Dewata daerah Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali.

Keduanya disebut-sebut oleh sumbernya sebagai tempat liburan pertama yang menyediakan perjalanan menggunakan karavan. 

Disusul oleh Banyuwangi yang telah memperkenalkan kendaraan wisata jenis karavan di sini. Jadi, tak mampu membeli, cukup memiliki barang 2-3 hari saja.

Salah satu sales karavan di Inggris. | Dokumentasi pribadi
Salah satu sales karavan di Inggris. | Dokumentasi pribadi
Uniknya di Inggris, si kaya dan si miskin lumrah menggunakan mobil karavan. Bedanya, orang kaya tinggal, bermalam, dan bepergian dengan mobil karavan untuk bersenang-senang, menikmati liburan musim panas. 

Kendaraan tersebut ada yang milik pribadi, dapat juga disewa pada agen-agen penyedianya.

Sebaliknya, sebagian kaum miskin atau yang kurang mampu, memanfaatkan karavan sebagai tempat tinggal. Karena pemiliknya tidak mampu membeli rumah. Mereka tak terpaut pada musim. Karena tiada pilihan selain pasrah pada segala kondisi. 

Atau boleh jadi si pemilik punya uang, tetapi memilih tinggal di karavan demi hobi dan kesenangan.

Tak terbayang betapa tersiksanya bertahan di tengah cuaca dingin, pada musim dingin dan salju. Saya berkunjung ke sana Mei sampai pertengahan Juni. 

Bertepatan dengan akan berakhirnya musim semi. Yang mana masyarakat setempat sedang bersiap-siap menyambut datangnya musim panas. Artinya suhu panas sudah mulai membayang.

Namun malam hari dinginnya tak ketulungan. Tiga lembar selimut panas masing-masing lipat dua. Tubuh saya tetap juga menggigil.

Ironisnya, walaupun tempat tinggal mereka berpindah-pindah, penduduk karavan ini punya kode pos/alamat resmi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun