"Tidak."Â
Besoknya saya ceritakan pada Pak SW.
Beliau tersenyum. "Itu dia. Hantu mangun si "Anu" (menyebutkan nama almarhum ). Plasa itu dulu dia yang bikin," tambahnya.
"Dia kan sudah mati, Pak," tukas saya.
"Mangunnya itu masih berada di sekitar sini," balas Pak SW.
Tubuh saya menggigil  ketakutan.  Semenjak itu, saya tak mau lagi tinggal sendirian pada malam hari.
Sebelumnya  saya tidak percaya dengan hal mistis begini. Sebab,  sampai  artikel ini saya tulis, belum saya temui sepotong pun  ayat atau hadist yang membenarkannya. Tetapi setelah keanehan-keanehan tersebut  terekam oleh telinga ini, 90% saya percaya bahwa hantu mangun itu benar-benar ada.
Terakhir saya mohon maaf, jika tulisan ini  dapat mengganggu perasaan pihak-pihak tertentu. Bukan bermaksud untuk membully, apalagi merendahkan. Tetapi 100% adalah pengalaman pribadi. Salam kompak bhinneka tunggal ika.
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H