Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Perak-perak" Kidung Lawas Nak Rantau nan Tak Pernah Usang

30 Agustus 2019   06:44 Diperbarui: 30 Agustus 2019   13:52 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber   

Bila diterjemahkaan  ke dalam Bahasa Indonesia, artinya kira-kira begini:

Perak-Perak

Tidak saya sangka seperti ini
Hai untung, untungnya badan
Berpisah jauh dengan kampung yang saya cinta
Berpisah jauh dengan kampung yang saya cintai

Entah bagaimana saya di rantau
Duhai untunngnya, badan
Tinggallah tepian tempat berulang mandi
Tinggallah tepian tempat berulang mandi

Tinggalah sayang, tinggallah kasih
Duhai nasib, nasibnya badan

Tinggallah sayang tempat pautan hati
Tinggallah sayang tempat pautan hati
Tinggallah sayang tempat pautan hati
Tinggallah sayang tempat pautan hati

Inilah sebuah tembang lawas berbahasa Minang bertema merantau, yang tak pernah usang dalam kenangan saya selama hayat  dikandung badan.  Padahal, seingat saya tahun enam puluhan lagu ini sudah dipopulerkan oleh pelantunnya Elly Kasim.

Berkaitan dengan judul, sampai tulisan ini tayang, saya belum mendapat penjelasan yang pasti. Mengapa harus menggunakan kata ulang "Perak-Perak".

Mengacu dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, perak adalah logam berwarna putih (dalam keadaan murni) yang lunak dan lentuk sehingga mudah ditempa. 

Sedangkan perak-perak = serangga bangsa Thysanura berbadan pipih mengilap seperti warna perak, berukuran 8-15 mm, memiliki sungut dua di depan dan tiga cemet di belakang. Makanannya bahan yang mengandung karbohidrat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun