Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hukum Kebiri dan Predator Anak

29 Agustus 2019   06:17 Diperbarui: 29 Agustus 2019   08:21 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usia 30an memang masih tergolong muda. Tetapi jika keluarnya membawa penyakit sebagai efek negatif dari suntik kebiri kimia. Aduh .... Wajar, cowok bujangan itu lebih memilih vonis mati daripada  dihukum kebiri.

Habis, mau bagaimana lagi. Nasi sudah menjadi bubur. Gara-gara nikmat sesaat dan tidak kuat mengendalikan nafsu setan. Gara-gara setetes air hina. Gara-gara mau  makan enak gratis,  semuanya hancur berantakan.

Belum lagi hukuman sosial yang diterima sanak keluarga. Menanggung malu pada lingkungan, punya saudara sebagai predator anak. Oleh sebab itu, wahai anak-anak muda harapan bangsa! Berpikirlah seribu kali sebelum melakukan sesuatu, yang bisa merusak masa depan sendiri, menginjak-injak nama baik orangtua dan keluarga.

****

Sumber : 

https://kumparan.com/@kumparanmom/hukuman ...

https://kumparan.com/beritajatim/keluarga-protes ...

https://www.tribunnews.com/regional/2019/08/27 ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun