Beberapa saat sebelum video Rizieq diputar, dalam pidatonya  Ketua Umum Gerindra itu berjanji akan menjemput Rizieq pulang jika dirinya terpilih menjadi presiden. Dia juga yang menghimbau pengikutnya supaya menyimak arahan Rizieq melalui video yang dikirim dari Mekah tersebut. Ternyata dia pula yang kabur duluan.
Memang tak ada yang salah dengan sikap Mantan Danjen Kopassus itu. Apalah arti tayangan video. Hanya menampilkan sekilas wajah. Tetapi, sebagai wujud penghargaan, alangkah santunnya jika Prabowo Subianto meluangkan sedikit waktu untuk menyimak sambutan orang nomor satu dalam organisasi massa Indonesia itu. Bukankah Rizieq Imam besar FPI yang diagung-agungkan oleh kubu 02.
Kejadian tersebut mengingatkan saya pada masa kanak-kanak dulu. Saya dan sahabat kecil juga sering saling cuek bila ada yang kurang berkenan.
Saya adalah orang yang paling cengeng. Sering menangis jika diabaikan teman sepermainan. Giliran saya yang didiamin, mereka balas diam. Ujung-ujungnya saya sendiri yang datang bergabung.
Habis siapa yang mau tunduk kepada saya. Mungkin mereka tidak butuh teman seperti saya. Tubuh kerdil minim otot, wajah  sekadar memenuhi syarat, anak orang tak punya pula. He he ....
Ternyata, dalam kehidupan ini siapa yang butuh, dialah yang mengalah. Asal jangan menjadi pribadi penjilat.
Setelah berumah tangga, drama saling tak acuh juga sering terjadi. Hukum "Siapa yang butuh dia yang mengalah" Â kembali berlaku. Ahay ... ini dia. Bapak-bapak jangan terusik dulu. Â Boleh protes di kolom komentar.
Terakhir saya mengajak Anda memprediksi. Kalau ternyata benar Prabowo baper atas keraguan Rizieq terhadap keislaman dirinya, siapa di atara keduanya yang  kira-kira berada pada posisi "orang yang butuh?"
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H