Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Antara Prabowo dan Rizieq, Kira-kira Siapa yang Lagi Baper?

11 April 2019   06:26 Diperbarui: 11 April 2019   08:12 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : fajar.co.id

Kampanye akbar pasangan capres-cawapres Prabowo Sbianto-Sandiaga Uno sukses digelar Minggu (7/4) lalu.

Pertemuan yang diklaim dihadiri oleh 1 juta massa itu  digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Dimulai pukul 03.00 dini hari, diawali dengan Tahajjud dan salat Subuh bersama. (liputan 6.com, 8/4/).

Acara puncaknya diisi oleh Prabowo Subianto, menyampaikan pidato politiknya yang menggebu-gebu. Setelah kurang lebih 50 menit berorasi, dia mengajak pendukungnya mendengarkan pidato  Imam besar FPI Habib Rizieq dari Mekah  Arab Saudi.

Video Rizieq disorot di beberapa layar lebar yang ada di area Stadion Utama GBK. Namun belum selesai video Rizieq diputar, Prabowo tampak meninggalkan forum. Diikuti oleh sejumlah elit politik lainnya yang terdiri dari ketua umum partai koalisi, petinggi Badan Pemenangan Nasional, hingga tamu undangan termasuk pemuka agama.

Pada waktu bersamaan pula pengikutnya yang hadir berbondong-bondong keluar arena.Tak sedikit juga relawan yang asyik berswafoto. Padahal  saat itu video Rizieq masih diputar.

Dalam orasinya Rizieq berkali-kali menyanjung Prabowo-Sandi. Dia juga membeberkan 10 alasan dirinya melabuhkan dukungan kepada capres-cawapres nomor 02 itu. Lengkapnya lihat di sini.

Pemutaran video Habieb Rizieq ini merupakan acara penutup dari kampanye akbar tersebut. Meskipun sebelumnya Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif mengatakan Rizieq akan berorasi sebelum pidato Prabowo.

Pertanyaannya, ada apa dengan Habib Rizieq? Sehingga Prabowo terkesan cuek terhadap sambutan  "konco plangkin"nya  itu.  Saya dan mungkin anda juga patut curiga. Jangan-jangan aksi Prabowo ini sebagai buntut dari pernyataan Habib Rizieq yang meragukan keislaman dirinya.

Diduga keraguan tersebut diungkapkan Rizik  kepada sahabatnya Yusril Izha Mahendra melalui chart WhatsApp pribadinya semasa hubungan keduanya lagi mesra-mesranya. Saat ini kasus  dimaksud menjadi perseteruan terpanas antara Riziq dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu. 

Mudah-mudahan dugaan saya keliru. Andaikan benar, itu lumrah. Siapa yang tidak ngambek. Selama ini  Habib Rizieq mengelu-elukan dirinya dan Sandiaga Uno sebagai capres-cawapres yang dipilih atas hasil Ijtimak Ulama. Kini dia (Rizieq) sendiri yang meragukan keislaman mantan suami Tuti Soeharto itu.

Tingkah para politikus ini tak pernah habis untuk diperbincangkan. Rupanya, mereka juga suka baper-baperan. Padahal mulutnya manis, kata-katanya bersahabat, penuh basa-basi.

Beberapa saat sebelum video Rizieq diputar, dalam pidatonya  Ketua Umum Gerindra itu berjanji akan menjemput Rizieq pulang jika dirinya terpilih menjadi presiden. Dia juga yang menghimbau pengikutnya supaya menyimak arahan Rizieq melalui video yang dikirim dari Mekah tersebut. Ternyata dia pula yang kabur duluan.

Memang tak ada yang salah dengan sikap Mantan Danjen Kopassus itu. Apalah arti tayangan video. Hanya menampilkan sekilas wajah. Tetapi, sebagai wujud penghargaan, alangkah santunnya jika Prabowo Subianto meluangkan sedikit waktu untuk menyimak sambutan orang nomor satu dalam organisasi massa Indonesia itu. Bukankah Rizieq Imam besar FPI yang diagung-agungkan oleh kubu 02.

Kejadian tersebut mengingatkan saya pada masa kanak-kanak dulu. Saya dan sahabat kecil juga sering saling cuek bila ada yang kurang berkenan.

Saya adalah orang yang paling cengeng. Sering menangis jika diabaikan teman sepermainan. Giliran saya yang didiamin, mereka balas diam. Ujung-ujungnya saya sendiri yang datang bergabung.

Habis siapa yang mau tunduk kepada saya. Mungkin mereka tidak butuh teman seperti saya. Tubuh kerdil minim otot, wajah  sekadar memenuhi syarat, anak orang tak punya pula. He he ....

Ternyata, dalam kehidupan ini siapa yang butuh, dialah yang mengalah. Asal jangan menjadi pribadi penjilat.

Setelah berumah tangga, drama saling tak acuh juga sering terjadi. Hukum "Siapa yang butuh dia yang mengalah"  kembali berlaku. Ahay ... ini dia. Bapak-bapak jangan terusik dulu.  Boleh protes di kolom komentar.

Terakhir saya mengajak Anda memprediksi. Kalau ternyata benar Prabowo baper atas keraguan Rizieq terhadap keislaman dirinya, siapa di atara keduanya yang  kira-kira berada pada posisi "orang yang butuh?"

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun