Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kenapa Puisi Sri Mulyani Kalah Bombastis Ketimbang Puisi Neno Warisman?

25 Februari 2019   22:15 Diperbarui: 26 Februari 2019   08:37 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : tribunnews.com

Berikut cuplikan bait terakhirnya.

Aku perempuan yang memenuhi panggilan ibu pertiwi
Aku perempuan, aku tidak surut demi kecintaanku kepada negeri
Untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia
Aku dan tujuh puluh enam ribu jajaran Kemenkeu, adalah KAMI.

KAMI TIDAK PERNAH LELAH MENCINTAI DAN MEMBANGUN INDONESIA.

Bagaimana engkau?

#KemenkeuProfesional"

Renungkan baris penutupnya! Adakah kalimat yang lebih tajam daripada. "Bagaimana engkau?". Puisi ini sempat viral di media sosial, tetapi belum sepopuler "Doa yang Tertukar". Tiada pula sebombastis puisi/doa perang badar yang dibacakan Neno Warisman.

Puisi karya Muhammad Romahurmuzy, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, pun tak kalah tajam (versi saya). Puisi ini dia ciptakan untuk membalas puisi Fadli Zon "Doa yang Tertukar". Perhatikan kutipannya!

"Katanya bela ulama
Kyai paling sepuh pun kau nista
Dengan aneka meme dan cela
Katanya bela agama
Tapi kau halalkan semua
Tuk gelapkan siang sebelum waktunya

Katanya hasil ijtima'
Baca Qur'an pun kau hindari dengan berbagai cara
Jadi sebenarnya kau makhluk apa?
Editan atau manusia,"

(jambi.tribunnews.com/2019/02/23)

Mari kita pahami puisi di atas. Bahasanya lugas, tidak bertele-tele, Sasaran tembaknya pun jelas. Bahkan sudah mengena. Tetapi racunnya kurang berbisa. Lalu salahnya dimana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun