Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mess Jambi, Penginapan Murah Mewah di Jakarta yang Belum Banyak Diketahui Orang

25 Desember 2018   23:00 Diperbarui: 26 Desember 2018   00:02 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang makan kamar VIP. Dokumen Pribadi.

Yang luar biasa, Mess Jambi juga menyediakan 3 kamar gratis di lantai 3 bagi warga Jambi yang sakit sedang menjalani rawat jalan di Rumah sakit Jakarta. "Gratis, benar-benar gratis," kata seorang perempuan muda asal Jambi yang nginap di sana. Dia mendampingi anak lelakinya usia 10 tahun penderita leukemia.

Konon dahulu, khusus Kustomer yang ber-KTP Jambi, diberikan diskon 50%. Saya tak tahu apakah potongan harga tersebut masih berlaku atau tidak. Sebab, dua kali visit di sana, (2015 dan 2018) segala akomodasi ditangani oleh anak menantu.

Dalam rentang waktu 3 tahun tersebut, ada nilai plus minusnya terkait pengelolaan fisik bangunan berwarna kreem ini.

Plusnya, di beberapa sudut ruangan terdapat taman mungil cantik yang ditanami tanaman hias lengkap dengan pancuran airnya. Bunga-bunga pot, di luar dan dalam ruangan, tertata rapi dan terpelihara. Hal ini tidak saya temui pada tahun 2015.

Salah satu taman di lantai 2. Dokumen Pribadi.
Salah satu taman di lantai 2. Dokumen Pribadi.
Minusnya, beberapa sarana sudah ditiadakan/rusak. Antara lain, sendal, peralatan mandi seperti sabun mandi, odol dan sikat gigi. Pewangi sudah kosong, shower air loyo karena sudah "gaek".

Kamar mandi. Dokumen pribadi.
Kamar mandi. Dokumen pribadi.
Dan yang paling mengganggu kenyamanan, lantai kamarnya yang kotor tersebab tidak dipel. Kondisi ini yang membuat penilaian saya sedikit berkurang jika dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya.

Demikian pengalaman dan hasil pengamatan saya terhadap wisma kebanggaan masyarakat Jambi ini selama menginap di sana 2 minggu lalu. Andaikan masih berkesempatan ke Jakarta lagi, saya akan menyaman-nyamankan hati untuk  menyinggahinya. Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya. 

Berpose bersama cucunda tercinta, Ratu Balqis Arona di labirin lantai 2. Dokumen Pribadi
Berpose bersama cucunda tercinta, Ratu Balqis Arona di labirin lantai 2. Dokumen Pribadi
Terakhir saya berharap, mungkin juga harapan kita semua, supaya pihak pengelola dan Pemerintah Provinsi Jambi segera berbenah ke arah yang lebih baik dan peka terhadap perubahan. Kalau tidak, kita akan terlindas oleh zaman. Sebagai penutup, saya mengutip jargon Menteri Ketenagakerjaan Bapak Hanif Dhakiri, "INOVASI ATAU MATI." Salam dari pelosok Jambi.

**** 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun