Sayangnya, mungkin karena keterbatasan ekonomi, ditambah belum maksimumnya campur tangan pemerintah, kebanyakan pihak keluarga memilih jalan aman. Apabila mengganggu lingkungan, si penderita diisolasi dengan cara yang kurang manusiawi. Kalau tidak, mereka dibiarkan berkeliaran semaunya. Tak bisa diingkari, kalau individunya perempuan muda rentan pula terhadap kekerasan seksual oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sebenarnya para ODMK itu tidak mau jadi orang gila. Tetapi Tuhan telah mentakdirnya mau bagaimana lagi. Oleh sebab itu, selaku umat beragama mari kita jadikan diri masing-masing sebagai pribadi yang pandai bersyukur agar jiwa menjadi tenang.
Untuk renungan bersama, “Ukurlah bayang-bayang sepanjang badan!” Maksudnya, jangan terlalu haus terhadap hal yang berbau duniawi. Pikirkan sesuatu yang terjangkau oleh kemampuan, eksekusikan dalam kerja nyata. Terakhir iringi dengan doa. Soal hasil Allah yang mengatur. Bukankah manusia lahir membawa janji dan suratan masing-masing. Apakah kelak dia akan sukses meraih segala keinginannya dalam kehidupan atau sebaliknya. Wallahualam bissawab.
Referensi:
Bagaimana Menikmati Hidup dan Mengatur Pekerjaan Anda, Dale Carnegi, Pioner Jaya, Bandung, tanpa tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H