Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tiga Kisah Unik Penderita Gangguan Jiwa yang Patut Direnungkan

25 November 2018   22:24 Diperbarui: 27 November 2018   21:06 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ODMK nongkrong di pertigaan tengah kota. Seingat saya, dia adalah penderita ODMK terlama menggelandang di kota S (kurang lebih 30 tahun). Dokumen Pribadi.

Sayangnya, mungkin karena keterbatasan ekonomi, ditambah belum maksimumnya campur tangan pemerintah, kebanyakan pihak keluarga memilih jalan aman. Apabila mengganggu lingkungan, si penderita diisolasi dengan cara yang kurang manusiawi. Kalau tidak, mereka dibiarkan berkeliaran semaunya. Tak bisa diingkari, kalau individunya perempuan muda rentan pula terhadap kekerasan seksual oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Sebenarnya para ODMK itu tidak mau jadi orang gila. Tetapi Tuhan telah mentakdirnya mau bagaimana lagi. Oleh sebab itu, selaku umat beragama mari kita jadikan diri masing-masing sebagai pribadi yang pandai bersyukur agar jiwa menjadi tenang.

Untuk renungan bersama, “Ukurlah bayang-bayang sepanjang badan!” Maksudnya, jangan terlalu haus terhadap hal yang berbau duniawi. Pikirkan sesuatu yang terjangkau oleh kemampuan, eksekusikan dalam kerja nyata. Terakhir iringi dengan doa. Soal hasil Allah yang mengatur. Bukankah manusia lahir membawa janji dan suratan masing-masing. Apakah kelak dia akan sukses meraih segala keinginannya dalam kehidupan atau sebaliknya. Wallahualam bissawab.

Referensi: 

Bagaimana Menikmati Hidup dan Mengatur Pekerjaan Anda, Dale Carnegi, Pioner Jaya, Bandung, tanpa tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun