Beberapa kali saya ke sana, ada saja penganggur dari golongan mereka numpang dan makan di sana. Keluarganya sendiri di Jakart tak mau menampung dia.
Saya bisiki ke isteri paman, "Dulu ini orang sombongnya selangit. Sekarang enaknya dia numpang ke Wan (panggilan untuk paman).
"Sesama Muslim tak boleh dendam. Kasian dia tak ada tempat mengadu," jawab isteri Wan.
Di kota Dumai juga begitu. Ada yang kabur dari rumah tantenya. Ditampung oleh famili saya. Orang mana lagi kalau bukan orang Tanjung.
Merasa diri paling hebat merupakan  salah satu fitrah manusia. Yang saya heran, apakah mereka  tak pernah menyadari suatu saat dia butuh orang lain untuk tempat berbagi derita.
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H