Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Tampang Boyolali" Versi Prabowo Subianto Mengulik Luka Lama

3 November 2018   14:37 Diperbarui: 3 November 2018   16:24 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://news.detik.com/berita/

Beberapa kali saya ke sana, ada saja penganggur dari golongan mereka numpang dan makan di sana. Keluarganya sendiri di Jakart tak mau menampung dia.

Saya bisiki ke isteri paman, "Dulu ini orang sombongnya selangit. Sekarang enaknya dia numpang ke Wan (panggilan untuk paman).

"Sesama Muslim tak boleh dendam. Kasian dia tak ada tempat mengadu," jawab isteri Wan.

Di kota Dumai juga begitu. Ada yang kabur dari rumah tantenya. Ditampung oleh famili saya. Orang mana lagi kalau bukan orang Tanjung.

Merasa diri paling hebat merupakan  salah satu fitrah manusia. Yang saya heran, apakah mereka  tak pernah menyadari suatu saat dia butuh orang lain untuk tempat berbagi derita.

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun