Sebaliknya, minimalisme, yang menekankan kesederhanaan dan hidup dengan esensial, memiliki keselarasan dengan ajaran Islam. Prinsip hidup sederhana dan bersyukur (zuhud) merupakan salah satu ajaran inti Islam. Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam menjalani kehidupan yang sederhana. Beliau bersabda:
ﻟَﻴْﺲَ اﻟﻐﻨﻰ ﻋَﻦْ ﻛَﺜْﺮَﺓِ اﻟﻌَﺮَﺽِ، ﻭَﻟَﻜِﻦَّ اﻟﻐِﻨَﻰ ﻏِﻨَﻰ اﻟﻨَّﻔْﺲِ
“Kekayaan bukanlah banyaknya harta, tetapi kekayaan adalah kaya hati.” (HR Bukhari dan Muslim)
Islam mengajarkan bahwa harta benda hanyalah titipan dari Allah SWT. Oleh karena itu, manusia diwajibkan untuk mengelolanya dengan bijaksana, termasuk dengan berbagi kepada sesama melalui zakat dan sedekah. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا ٦٧
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir; dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS Al-Furqan: 67)
Namun, Islam tidak menganjurkan minimalisme ekstrem yang mengabaikan kebutuhan duniawi. Prinsip zuhud bukan berarti meninggalkan dunia, melainkan menggunakan dunia sebagai sarana untuk meraih ridha Allah. Dengan hidup sederhana, seseorang dapat fokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti ibadah, keluarga, dan kontribusi sosial.
Menemukan Jalan Tengah: Hidup Seimbang dalam Islam
Islam mengajarkan konsep wasathiyah (keseimbangan) sebagai solusi untuk mengatasi dilema antara hedonisme dan minimalisme. Dalam ajaran ini, manusia diajak untuk menikmati kehidupan duniawi secara wajar tanpa melupakan tujuan akhirat.
Menemukan jalan tengah berarti menikmati kenikmatan dunia tanpa terjebak dalam sikap berlebihan, sekaligus menjalani hidup sederhana tanpa kehilangan tujuan. Rasulullah SAW mencontohkan gaya hidup yang seimbang: beliau menikmati makanan yang halal, tetapi tidak pernah berlebihan; beliau memiliki harta, tetapi selalu berbagi dengan sesama.
Beberapa langkah praktis untuk menerapkan keseimbangan ini:
- Syukuri setiap nikmat yang Allah berikan. Dengan bersyukur, manusia akan merasa cukup dan terhindar dari sikap serakah.
- Kelola harta dengan bijaksana. Islam mengajarkan untuk menabung, berbagi, dan menghindari pemborosan.
- Fokus pada makna hidup. Daripada terobsesi pada materi, prioritaskan hal-hal yang mendekatkan diri kepada Allah, seperti ibadah dan amal saleh.