Pak Yan menutup telepon. Tiana cemberut.
     Tiana         :  Papi tega ih! Kok lama sih jemput Ana! Papi kan udah janji mau anter Ana ke toko buku sejak sejam yang lalu!
     Pak Yan       :  Maaf, Honey. Papi kan sudah telpon kamu berkali-kali. Tapi hp-mu mati. Iya kan?
Tiana mengangguk dengan berat. Sementara Malissa tampak heran.
     Malissa       :  Eh, kamu nggak salah panggil nih? Sopir kok dipanggil Papi. Akrab amat sih!
     Tiana         : Jangan sembarangan ya! Ini papiku tau! Masak sih nggak kenal Yan Hariwijaya?!
Malissa menggeleng dengan pandangan tolol.