Hingga sebuah proyek terjemahan, operan dari seorang rekan kerja di lembaga kursus, mengantarkan saya menapaki dunia penerjemahan. Mulai dari penerjemah di sebuah biro penerjemahan kecil di pinggir got hingga sebuah griya produksi sinetron terbesar dan firma hukum papan atas di Indonesia telah saya lakoni hingga saat ini.
Ya, merenungi hari penghinaan itu dan semua yang telah dicapai di tengah kelelahan kerja saat ini sebagai penerjemah purnawaktu di salah satu firma hukum yang termasuk tier 1Â (papan atas) di Indonesia, di samping berbisnis jasa terjemahan dan bisnis lainnya, menjadikan saya banyak berucap syukur.
Ya, semua berawal dari hinaan, suatu titik balik dalam hidup saya. Barangkali itulah berkah hinaan.
Jadi, siapa bilang dihina SELALU menjadikan kita terpuruk?
Kadang kesuksesan atau jalan gemilang kita berawal dari suatu hinaan atau penderitaan sepanjang kita dapat menyikapinya dengan arif dengan persepsi dan tindakan yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H