Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berkah Hinaan

21 Desember 2020   16:30 Diperbarui: 21 Desember 2020   16:37 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertahun-tahun kemudian saya baru sadar jika saat itu saya melafalkannya "be-li-pit" bukan "be-lif-it", sebagaimana seharusnya ejaan dalam bahasa Inggris. Namun saat dihina dan ditertawakan di depan umum saya hanya tahu saya harus balik mempermalukan si kakak kelas itu.

Bagaimana caranya? 

Saya tahu kemampuan bahasa Inggris si kakak kelas juga tidak lebih baik dari saya yang sama-sama anak kampung di pinggiran Jakarta. Saya bertekad saya harus berbahasa Inggris lebih baik daripada kemampuan si kakak kelas, dan pada saat yang tepat saya akan mempermalukannya. 

Ya, itu tekad sekaligus dendam seorang bocah!

Saya merengek-rengek kepada orang tua minta dikursuskan bahasa Inggris. Memang dikabulkan, tetapi baru satu tahun kemudian. Itu pun biayanya ditanggung kakak sulung saya yang bekerja sebagai pengajar bahasa Indonesia di sebuah lembaga bimbingan belajar sekaligus penulis lepas di sela-sela kuliahnya di Universitas Indonesia (UI).

Biaya kursus bahasa Inggris yang lumayan mahal saat itu (tahun 1991), Rp90.000 sebulan, mendorong saya terjun ke dunia penulisan semata-mata demi honor. Waktu itu sebuah koran ibukota, Sinar Harapan (belakangan menjadi Suara Pembaruan), membuka rubrik humor pendek dengan honor Rp6000/tulisan tiap hari Ahad.

Bayangkan saja, hanya dengan cerita humor sepanjang dua hingga maksimal empat baris bisa dapat Rp6000. Tiap pekan, jika produktif, 4-6 humor pun dimuat.

Belum lagi jika artikel humor saya yang lain juga dimuat di sebuah majalah anak-anak, Ananda (majalah Grup Kartini ini sudah almarhum). Ditambah honor cerita anak sebesar Rp. 30.000/cerita. 

Pernah juga satu dua cerita anak karangan saya dimuat di majalah Bobo dengan honor saat itu Rp80.000 per cerita. Sungguh suatu jumlah yang lumayan besar untuk seorang siswa kelas 1 SMP saat itu.

Alhamdulillah, biaya kursus bahasa Inggris dapat tertanggulangi dengan tidak merepotkan kakak sulung saya lagi. Dan tahun-tahun berlalu seiring bertambahnya kemampuan bahasa Inggris saya. Sewaktu SMA, saya sudah mengajar kursus privat bahasa Inggris.

Kendati tidak mengambil vak bahasa Inggris semasa kuliah, saya membiayai kuliah dengan menjadi pengajar bahasa Inggris privat dan di berbagai kursus. Kemudian, selepas masa kuliah, berlanjut menjadi jurnalis, penulis skenario, dan staf peneliti di LSM dan sebuah partai politik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun