Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Kucing Hitam

3 Oktober 2020   13:20 Diperbarui: 7 Oktober 2020   19:13 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: pixabay

Ya, orang besar. Karena nyonya tua tersebut adalah nenek dari seorang jenderal.

Tidak lama kemudian, sang jenderal yang gagah dan bertubuh tegap datang melayat dengan wajah penuh duka. Disibaknya kain penutup muka mendiang nenek tercinta.

Airmata orang besar itu meleleh. Namun ia bukan orang cengeng, ia pejuang. Didikan semasa militer membuatnya tidak berpikir lama untuk segera mengeluarkan titah tugas penting kepada seluruh anak buahnya: Tingkatkan kewaspadaan. Ini ancaman terhadap stabilitas negara!

Si kucing hitam mendadak raib, entah pergi kemana.

Banyak pengamat politik yang menduga si kucing telah dimunirkan demi mengubur memori kejadian misterius malam itu. Ada juga yang menyebutnya pengalihan isu-isu besar negara.

Sementara para praktisi paranormal atau parapsikologi terpecah dalam dua kubu.

Yang satu berteori bahwa si kucing hitam moksa seiring berakhir tugasnya mengawal sang nyonya tua di dunia. Yang lain menganggap si kucing hitam tidak pensiun bertugas, justru melanjutkan baktinya selama di dunia dengan turut mengawal sang majikan di alam abadi, sebagaimana kucing-kucing pengawal para raja Mesir kuno.     

Jakarta, 3 Oktober 2020

Baca Juga: https://www.kompasiana.com/nursalam-ar/5f759e233faf6d69005ccaa3/kisah-para-janda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun