Perihal konspirasi dengan modus pembakaran ini sendiri bukan hal asing sebetulnya.Â
Dalam kumpulan cerpennya berjudul Berhala (1987), sang sastrawan sufi Danarto dalam sebuah cerpen berjudul Gemertak dan Serpihan-Serpihan melukiskan konspirasi pembakaran sebuah perkampungan kumuh karena kawasan itu diincar para pengembang yang kongkalikong dengan oknum penguasa dan pejabat. Itu suatu hal yang lazim di era Orde Baru, suatu era ketika kumcer tersebut diterbitkan.
Dengan kata lain, jikalau pembakaran itu dimaksudkan untuk pengalihan isu, jelas kita telah menari seturut irama tabuhan Kang Gendang.Â
Kang Gendang, jika saya bilang muter, muter ya...
Jakarta, 13 September 2020
Referensi:
2. https://tirto.id/fakta-fakta-12-jam-kebakaran-melumpuhkan-kejaksaan-agung-fZM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H