Tudingan serupa juga pernah dialamatkan kepada Foke atau Fauzi Bowo, pendahulu Jokowi.
"Nanti kebakaran di Suriah, Foke juga disalahin. Masak saya dituduh yang bukan-bukan di akhir masa jabatan saya," ujar Foke ketika menanggapi pesan berantai yang menuding bahwa kebakaran yang banyak terjadi saat itu merupakan "teror yang terstruktur dan sistematis".
Isu kebakaran juga pernah menimpa Sutiyoso, pendahulu Foke, ketika dua pasar besar yang hendak direnovasi, Aldiron Plaza Blok M dan Tanah Abang, hangus. Mantan Pangdam Jaya ini juga menegaskan bahwa tidak ada kaitan antara kebakaran di Aldiron Plaza Blok M dengan rencana renovasi pertokoan itu oleh PD Pasar Jaya.
Lantas bagaimana dengan Anies Baswedan?
Sebagai suksesor Jokowi, sang doktor lulusan Amerika Serikat ini jelas lebih beruntung. Ia tidak mengalami tudingan serupa perihal kasus kebakaran. Kendati Kejagung berada dalam wilayah kekuasaannya sebagai gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Barangkali ini "kompensasi" atas derasnya tudingan kepada Anies dalam lebih banyak kasus lainnya, seperti Reklamasi dan PSBB.
Terlepas dari apa pun berita yang beredar, Jakarta memang dikenal sebagai penyumbang kasus kebakaran tertinggi di Indonesia dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dimaklumi dari tingkat kepadatan Jakarta yang tinggi dan sistem cepat tanggap kebakaran yang belum tertata rapi sejak dulu.
Siapa pembakar Kejagung?
Apa motif pembakaran gedung Kejagung seandainya itu bukan merupakan kebakaran alami tetapi sebuah pembakaran? Banyak pihak berteori macam-macam. Bahkan salah seorang tetangga saya yang bekerja pada sebuah lembaga pemberantasan narkoba punya teori sendiri.Â
Menurutnya, itu jelas pengalihan isu yang sangat besar. Ia mengacu pada peristiwa tawuran di daerah Galur, Jakarta Pusat, yang telah terjadi bertahun-tahun tanpa pernah dapat dihentikan. Â Kabarnya, ada modus komplotan pengedar narkoba untuk memasok narkoba dalam jumlah besar ke kawasan itu di saat tawuran massal antarwarga. Dan tawuran itu hanyalah sekadar decoy atau pengalihan saja.Â
Di saat polisi sibuk melerai perkelahian, pasokan narkoba pun masuk dengan leluasa. Alhasil, langgenglah tawuran di daerah itu kendati berbagai upaya dilakukan pemerintah DKI Jakarta dalam berperiode-periode kegubernuran. Namun tak pernah berhasil.
Dengan analogi serupa, tentu ada yang punya kepentingan besar perihal terbakarnya Kejagung. Jelas apa pun perkara atau isu yang hendak dihanguskan atau dialihkan tentu sangat besar nilai dan kepentingannya. Dan apa pun itu, jelas motif pembakaran itu merupakan konspirasi tersendiri yang melibatkan kepentingan besar dan kelompok besar.