Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wahai Calon Ayah, Pilih Mozart atau Murottal untuk Bayimu?

9 September 2020   17:26 Diperbarui: 10 September 2020   00:01 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baby Alham saat berusia 3 bulan (2008)/Dokpri

"Iya deh."

Percakapan via telpon pun berakhir dengan ending saling kecup mesra dan mantera luv you.  

Tapi, sorenya, sepulang dari kantor, aku tidak mendapati CD tersebut. Istriku minta maaf dan mengutarakan alasan yang khas ibu-ibu saat tanggal tua,"Sayang ah uangnya. Mending buat belanja."

Melihat aku terdiam, sebetulnya bukan marah tapi karena kecapekan kerja, ia menambahkan,"Kan tiap hari udah dibaca-bacain. Iya kan?"

Maksudnya, dibacakan ayat-ayat suci Al Qur'an. 

Tiap hari, terutama malam hari sebelum tidur, aku memang membiasakan rutin mengaji di depan istriku, sambil mengelus-elus perut besarnya yang mengandung buah cinta kami.

Aku tersenyum. 

Ah, Si Cantik ini masih ingat saja "kuliah" yang aku sampaikan padanya di awal kehamilannya lima bulan lalu. 

Rasanya sejak kehamilannya masih berusia tujuh minggu, ketika ia memutuskan berhenti kerja sebagai petugas call center sebuah perusahaan telekomunikasi, teramat banyak "ceramah" dan "kuliah",  ia menyebutnya demikian,  yang aku sampaikan, yang kadang aku sendiri tak ingat persisnya. Mungkin karena saking rewelnya aku saat itu. Ada ceramah soal pentingnya ia makan nasi dan tak cuma ngemil, pentingnya sholat Dhuha hingga "kuliah" agar ia merutinkan baca sholawat Nariyah dan wirid Asmaul Husna setiap hari dll.

Alhasil, frekuensi tilawah (membaca Al Qur'an) kami pun bertambah. Setiap malam sebelum tidur, saat si Dedek aktif bergerak-gerak, aku bisikkan hafalan surah-surah pendek sambil mengusap-usap perut istriku. Yah, sebut saja terapi Efek Murottal (bacaan Qur'an). 

Terapi Efek Murottal ini terinspirasi dari sebuah artikel di majalah Islam yang menggagas terapi tersebut bagi kalangan Muslim sebagai pengganti tren musik Mozart yang belakangan ini digandrungi sebagai sarana "pendidikan" anak sebelum dilahirkan. Karena pendidikan anak manusia sejatinya berlangsung jauh sebelum ia masuk playgroup atau TK bahkan ketika masih dalam kandungan. Ada masa golden age (0-7 tahun) dalam pertumbuhan seorang anak yang teramat sayang untuk diabaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun