Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Denny Siregar Risak Cucu SBY, Taktik Mubazir atau Pengalihan Isu?

6 Mei 2020   15:56 Diperbarui: 7 Juli 2020   21:28 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana dilansir oleh Bisnis.com, karena serangan Denny yang dirasa menyinggung muruah keluarganya, terutama anaknya, AHY, sebagai ayah, tidak tinggal diam. Ia berencana mempolisikan Denny perihal cuitan kontroversial mantan jurnalis tersebut. Ia pun mendelegasikan pelaporan tersebut kepada Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Hukum Ardy Mbalembout.

"Saya ditunjuk untuk menangani perkara ini oleh Pak AHY dan siang ini akan membuat laporan ke Bareskrim Polri," jelas Ardy pada Selasa, 5 Mei 2020.

Entah apakah mereka tidak tahu betapa Denny Siregar, dan juga Ade Armando, sebagai petinggi buzzer, tergolong "kebal hukum". Terbukti dengan berkali-kali pelaporan berbagai pihak atas tingkah polah mereka, yang selalu kandas di kaki kepolisian.

Tapi, sebagai seorang ayah, saya maklum betul bahwa apa pun hasilnya, yang ingin ditunjukkan AHY kepada keluarganya, terutama puteri semata wayangnya, bahwa ia akan melindungi sang buah hati walau setebal apa pun tembok yang harus ditembus.

Kendati, dari sisi konflik kepentingan, batas-batas kewenangan AHY sebagai ketua umum partai melebur dengan posisinya sebagai seorang ayah, dengan menugaskan fungsionaris partainya untuk mengurus kasus hukum yang terkait dengan urusan keluarganya.

Namun, tiada asap tanpa adanya api. Tampaknya itulah respons yang kurang lebih sepadan dengan serangan Denny yang juga meleburkan antara batas personal dan batas urusan politik.

Taktik mubazir atau pengalihan isu?

Terlepas dari apa pun kelanjutan proses hukum pelaporan Partai Demokrat atas cuitan Denny Siregar, sebetulnya cukup menarik membaca langkah si mantan jurnalis kawakan dan punggawa utama barisan pendukung Jokowi tersebut.

Dengan menyentil sebuah tugas sekolah bocah SD yang kebetulan cucu SBY, yang dianggapnya lawan politik Jokowi, terkesan seakan Denny kehabisan bahan untuk menghajar para lawan politik atasannya tersebut, sehingga mencari-cari materi hingga menghantam seorang bocah kecil. Sebuah tindakan yang laksana "memukul nyamuk dengan bom", dan bisa dibaca sebagai "membangunkan macan tidur" atau bahkan "membuka kotak Pandora".

Dalam mitologi Yunani, ada hikayat sebuah kotak bertuah yang disebut Kotak Pandora, konon kabarnya sebenarnya sebuah guci, yang jika dibuka maka akan mengakibatkan keluarnya seluruh iblis jahat. Dalam perkembangan selanjutnya, Kotak Pandora dimaknai sebagai idiom sosiologis dan politis untuk "sesuatu yang mengakibatkan munculnya atau terjadinya hal yang lebih buruk".

Lantas, apakah langkah Denny itu suatu "taktik mubazir" alias sia-sia untuk dilakukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun