Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Denny Siregar Risak Cucu SBY, Taktik Mubazir atau Pengalihan Isu?

6 Mei 2020   15:56 Diperbarui: 7 Juli 2020   21:28 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Didorong naluri seorang ibu, Annisa Pohan menyemprot Denny. Respons Annisa Pohan, yang juga mantan artis ibu kota ini, mengingatkan saya pada galaknya seorang ibu ketika anak perempuannya yang beranjak remaja dijaili om-om genit atau iseng.

"Teman2, ini contoh manusia yang tidak membaca isi materi secara utuh. Jelas disitu adlh mengenai Almira yang mendapat tugas dari sekolahnya utk membuat masukan kpd presiden mengenai memilih tentang lockdown. Dan konten ini adalah ttg hari pendidikan. anda punya anak ga?" cuit Annisa.

Selayaknya emak-emak yang kalap, Annisa pun mulai menusuk sisi lain Denny, "Saya ingin tau apa yg sudah dilakukan oleh @Dennysiregar7 untuk negara ini selain provokasi di social media. abang bisa kasih solusi atau aksi nyata bantu masyarkat dlm kondisi negara sedang susah, atau lebih baik diam dibanding menyerang anak kecil dg konten yg ngawur."

Annisa bahkan langsung mengadu kepada Presiden Jokowi atas tindakan Denny Siregar.

"Pak @jokowi saya sebagai seorang ibu dan warga negara bapak, saya protes thdp tindakan @Dennysiregar7 yg saya dengar seorang simpatisan bapak tapi membawa anak saya yg dibawah umur untuk dijadikan bahan olokan politik dia," lapor Annisa Pohan.

Entah tidak sensitif memahami kemarahan emak-emak atau sudah terikat komitmen kontrak, Denny justru balas meladeni Annisa Pohan, puteri mantan deputi gubernur Bank Indonesia Aulia Pohan, yang kalap.

"Bu Iriana @jokowi adalah istri yang kuat. Mau suaminya diejek dan anaknya distempel apapun, dia tetap tegar...Itulah kenapa suaminya jadi Presiden. Krn dia wanita hebat. ..Lha, ini @AnnisaPohan anaknya kecolek dikit, bapernya smp ke sebrang lautan. Katanya pengen jd ibu negara," sentil Denny.

Itulah dunia maya. Di dunia nyata, seorang lelaki biasanya cenderung menghindari atau mengelak berkonflik dengan ibu-ibu yang ngamuk. Seakan ada konvensi untuk itu. Emak-emak kok dilawan! Demikian yang ada di dunia nyata.

"Baper=bawa perasaan, knp jadi hal yg berkonotasi negatif? Saya memiliki perasaan kasih terhadap anak saya maka jelas saya akan menggunakan (membawa) perasaan saya utk melindunginya.Itu sifat dasar manusia...Doa saya utk semua yg baca ini, menjadi org tua yg bisa dibanggakan anaknya," demikian pembelaan Annisa.

Seakan merasa umpannya dicaplok mangsa, Denny pun meluaskan serangannya. Ia kembali mencuit, "Hampir semua petinggi @PartaiDemokrat1 turun lapangan untuk nyerang gua. Mulai @AndiArief__ @FerdinandHaean2 @DidikMukrianto @jansen_jsp. @RachlanNashidik malu2 cuman RT doang."

Tepatlah jika Denny Siregar, bersama Abu Janda, ditahbiskan sebagai benteng pendengung yang paling kokoh. Kendati tergagap-gagap saat berdebat dengan Felix Siauw dan Ustaz Haikal Hassan perihal "Bendera Tauhid" dalam salah satu acara gelar wicara (talkshow) langsung di salah satu TV swasta beberapa tahun lalu, keduanya tetap kukuh membela Jokowi di dunia maya. Jika analoginya film, duo die-hard buzzer itu adalah The Last Samurai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun