Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terbit Pandemi, Haruskah Empati Menepi?

3 Mei 2020   23:41 Diperbarui: 3 Mei 2020   23:41 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk penolakan pemakaman korban COVID-19, bukti defisitnya empati/Sumber: rmol.id

Demikianlah hakikat kehadiran pemimpin atau pemerintah di tengah masyarakat, terutama di saat kesulitan seperti pandemi saat ini. Agar para elite politik itu tidak hanya dirasakan hadir setiap lima tahun sekali saja, saat kampanye pilpres atau pilkada. Karena rakyat atau warga bangsa ini di tiap tingkatan rindu kepemimpinan yang tegas, berani, mengayomi, serta juga menginspirasi, yang hadir dalam keseharian dan alam pikiran serta hati mereka.

Alhasil, ketika krisis atau kesulitan datang seperti saat ini, dan ada pertanyaan, "Haruskah empati menepi?"

Maka kita, warga bangsa, niscaya dapat kompak menjawabnya bersama-sama dengan lantang, "Tidak! Justru empati harus kian bersemi di taman sari bangsa ini."

Jakarta, 3 Mei 2020 

Baca Juga: Saat Ruangguru adalah Ruang Makelar        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun