Pada akhirnya, bukanlah Ivan Lanin atau Pusat Bahasa yang berkuasa menentukan apakah suatu kata itu dapat diterima oleh masyarakat atau tidak, tetapi masyarakat pengguna itu sendiri yang punya kuasa.
Alhasil, perlu adanya suatu kerja sama berlandaskan sikap kepedulian timbal balik yang kritis, bertanggung jawab serta bijak mempertimbangkan berbagai aspek multi-dimensi antara berbagai pihak yang terkait atau para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam penyusunan KBBI yang lebih ramah pengguna, luwes-adaptif namun kukuh berprinsip, serta lebih membumi.
Karena sejatinya bahasa itu adalah untuk kepentingan seluruh masyarakat pengguna alih-alih untuk pemuasan syahwat intelektual kalangan elite tertentu belaka.
Kramat Babakan, 11 April 2020
Baca Juga: Kepo Korona dan Superhero, Adiwira, dan Adisatria
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H