Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Ketika Superhero Bertarung dengan Hero, Adiwira, dan Adisatria

5 Maret 2020   17:04 Diperbarui: 6 Maret 2020   06:36 1607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film | Youtube.com Gundala

Adiwira dan Adisatria

Dalam KBBI edisi termutakhir yakni KBBI V, "adiwira" sebagai padanan "superhero" didefinisikan sebagai "pahlawan super". Cukup simpel.

Ivan Lanin sendiri, sebagai evangelis bahasa Indonesia (julukan yang disematkan harian The Jakarta Post), melalui cuitannya di platform media sosial Twitter cenderung merekomendasikan diksi ini alih-alih "adisatria" yang justru belum diakui KBBI sebagai padanan untuk "superhero".

Diduga karena, menurut KBBI, bentuk yang baku adalah "kesatria" yang definisinya adalah (1) orang (prajurit, perwira) yang gagah berani; pemberani, dan (2) kasta kedua dalam masyarakat Hindu; kasta bangsawan atau kasta prajurit. Sementara bentuk tidak bakunya adalah "ksatria" dan "satria" (yang merupakan unsur pembentuk kata "adisatria").

Jawara Adidaya

Istilah yang diperkenalkan laman Wikipedia ini terdiri dari kombinasi kata "jawara" dan "adidaya".

Dalam KBBI, "jawara" adalah sebutan untuk "pendekar" atau "jagoan". Sementara "adidaya", yang umumnya dipadankan dengan "superpower", mengacu pada "adikuasa".

Alhasil, "jawara adidaya" adalah "pendekar atau jagoan yang memiliki daya atau kekuatan super".

Pertarungan di Ruang Publik

Nah, terlepas dari standar kebakuan suatu kata, semua istilah atau kata tersebut sah-sah saja dipertarungkan dalam jagat kata atau di ruang publik dalam lingkup khazanah bahasa Indonesia.

Toh, publik pengguna atau masyarakat pemakai bahasa Indonesia sendiri yang akan menentukan kata apa yang paling populer terpilih dan kata apa yang bakal tersingkir secara alamiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun