Review Analisis Pemasaran Otak-otak Ikan Tenggiri
Oleh
Junianto1 dan  Nursaidah2
- Dosen Departemen Perikanan_UNPAD
- Mahasiswa Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Perikanan  _ UNPAD, Pangandaran
Otak-otak ikan merupakan salah satu produk diversifikasi hasil perikanan yang sudah lama dikenal oleh masyarakat luas karena memiliki rasa yang enak dan harga yang cukup murah sehingga otak-otak ikan disukai oleh masyarakat Indonesia. Menurut Agustini et al (2006), otak-otak ikan merupakan produk gel dari daging ikan yang dicampur dengan tapioka dan bumbu-bumbu seperti garam, gula, santan kental, bawang putih, bawang merah, dan lada.
Otak-otak ikan merupakan termasuk kedalam produk pangan yang diproduksi oleh sebuah perusahaan di Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran Kabupaten Panganadaran.  yang memiliki komposisi ikan tenggiri segar, tepung, garam dapur, aneka bumbu dan rempah. Otak-otak ikan dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan fisiologis sebagai kebutuhan primer. Otak-otak ikan memiliki tekstur yang kenyal, aromanya yang khas yaitu aroma ikan tenggiri, aroma tepung dan aroma rempah yang bercampur menjadi satu. Otak-otak ikan ini juga memiliki rasa yang sangat gurih. Produk ini sangat mudah diolah dan dikonsumsi. Jika akan  dikonsumsi, produk bisa langsung dibuka kemasannya dan digoreng dengan minyak yang panas, kemudian ditaburi bumbu atau saus sesuai selera.
Produk otak-otak ikan ini memiliki nilai nutrisi yang cukup baik yaitu mengandung nilai nutrisi ikan tenggiri seperti energi, lemak, protein dan kabohidrat serta bahan tambahan rempah-rempah yang menambah cita rasa produk. Dengan kandungan nutrisi yang banyak menjadikan produk ini disukai oleh konsumen dan termasuk produk yang populer di kalangan anak-anak serta remaja. Menurut BSN (2013), otak-otak ikan memiliki nilai nutrisi dengan kadar yang berbeda yaitu nilai maksimum kadar air 60%, nilai maksimum kadar abu 2%, nilai maksimum kadar lemak 16% dan nilai minimum protein 5%.
Produk otak-otak ikan memiliki segmentasi pasar yang melingkupi berbagai aspek. Dalam aspek demografis segmentasi pasar mencakup semua kalangan mulai dari anak-anak usia 10 tahun sampai dengan kalangan dewasa. Namun sasaran utama segmentasi pasar yaitu para remaja karena pada usia tersebut lebih suka produk semacam otak-otak untuk dijadikan sebagai cemilan. Segmentasi pasar dalam aspek lainnya yaitu mencakup laki-laki dan perempuan, semua jenis pekerjaan, aspek sosial dan seluruh penganut agama. Segmentasi pasar geografis produk ini yaitu mencakup seluruh masyarakat di Indonesia. Sedangkan psikografisnya yaitu orang-orang yang menyukai produk frozen food serta untuk perilaku orang yang mengetahui nilai gizi otak-otak ikan dan suka ngemil. Sedangkan dalam analisis pemasaran produk otak-otak ikan ini bisa dibeli oleh semua kalangan, dari mulai anak-anak sampai orang dewasa baik yang berasal dari kalangan menengah kebawah maupun dari kalangan menengah ke atas. Konsumen akan membeli pada waktu yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. Otak-otak ikan bisa dibeli secara langsung di toko mitra atau secara online yaitu shopee, tokopedia, dan lazada.
Identifikasi pasar pesaing yang dilakukan menghasilkan ada 20 produk rival yang meliputi dua produk potential entrants. Selain itu ada lima produk substitusi. Rata-rata produk rival sudah terjual dalam jumlah yang cukup banyak. Beberapa dari produk rival memiliki persaingan dalam perusahaannya. Produk tersebut menjual produk selain otak-otak ikan sepertu sosis, nugget dan bakso. Penjualan seluruh produk juga hampir seimbang. Perusahaan pesaing memiliki ukuran yang berbeda-beda diantaranya perusahaan besar, perusahaan skala sedang dan industri rumah tangga. Pemasaran produk pesaing tersebar di wilayah Indonesia baik di kota-kota besar maupun daerah. Pemasaran dapat menjangkau berbagai wilayah karena dijual secara online juga. Pemasaran produk pesaing secara online yaitu menggunakan platform instagram, facebook, shopee, lazada, tokpedia, dan blibli. Produk yang dijual secara online akan menempuh waktu perjalanan, hal itu mengharuskan produk memiliki kualitas yang baik dengan daya tahan lama. Berkaitan dengan hal tersebut produsen harus menggunakan bahan baku ikan yang memiliki kualitas bagus. Bahan baku tersebut didapatkan dari penjual ikan tenggiri, tempat pelelangan ikan, nelayan langsung atau beketja sama dengan perusahaan supliers. Produk otak-otak ikan memiliki bentuk pasar yaitu pasar persaingan sempurna dimana antara penyedia produk dan pembeli memiliki jumlah yang banyak. Basis persaingan yaitu terletak pada kelebihan produk. Otak-otak ikan yang dibuat dari ikan tenggiri segar yang didapatkan langsung dari tempat pelelangan ikan. Produk ini dijual dengan harga yang sangat terjangkau untuk semua kalangan. Selain itu produk dikemas dengan kemasan yang menarik. Pada kemasan terdapat informasi nilai gizi dan komposisi sehingga konsumen bisa mengetahui kandungan nutrisi produk.
Rancangan produk otak-otak ikan dilakukan dengan baik supaya menghasilkan produk yang baik juga. Produk ini memiliki organoleptik dengan nutrisi yang cukup lengkap. Nilai nutrisi otak-otak ikan dalam ukuran per porsi 100 gram yaitu mengandung energi 790 kj/189 kkal, lemak 3,98 g; lemak jenuh 1,027 g; lemak trans 0 g; lemak tak jenuh ganda 1,106 g; lemak tak jenuh tunggal 1,192 g; kolesterol 48 mg; protein 9,96 g; karbohidrat 28,59 g; serat 2,6 g; gula 3,15 g; sodium 346 mg; dan kalium 253 mg (Fatsecret Indonesia 2020).
Produk ini dikemas menggunakan plastik yang sudah diberi label kemudian di press. Produk ini memiliki dua jenis kemasan dengan ukuran yang berbeda. Kemasan pertama disebut dengan produk medium memiliki berat bersih sebesar 250 gram yang berisi 10 buah otak-otak ikan. Sedangkan kemasan kedua disebut dengan produk large yang memiliki berat bersih sebesar 600 gram yang berisi 25 buah otak-otak ikan. Perbedaan kemasan ini dijadikan sebagai strategi penentuan harga. Kemasan medium ditentukan dengan harga eceran Rp 10.000 dan kemasan large yaitu sebesar Rp 22.000. Sedangkan harga untuk toko eceran dihitung secara lusinan. Kemasan medium satu lusin sebesar Rp 100.000 dan kemasan large sebesar Rp 250.000. Konsumen yang membeli produk eceran sebanyak 10 kemasan akan mendapatkan satu produk gratis.
Promosi dilakukan untuk menarik pembeli dengan sasarannya yaitu semua kalangan dari mulai anak-anak sampai orang dewasa. Yang disampaikan dalam promosi yaitu nama produk, kandungan gizi, harga dan cara pembelian. Media promosi menggunakan cara langsung dan tidak langsung. Cara langsung yaitu dengan menawarkan produk secara langsung ke konsumen sedangkan cara tidak langsung yaitu dengan menngiklankan produk melalui media sosial produk, staff dan pegawai. Teknik promosi menggunakan metode advertising yaitu menggunakan media sosial, personal selling dilakukan oleh pegawai perusahaan dan orang yang kenal dengan pegawai, sales promotion terdapat pemotongan harga dan buy get one free, serta publicity yaitu dengan ikut serta dalam gerakan gemar makan ikan dan kegiatan amal.
Distribusi produk menggunakan saluran secara langsung yaitu dari produksi ke konsumen. Sedangkan secara tidak langsung yatu cara mendistribusikan produk dari kondsumen ke pengecer kemudian ke konsumen. Fungsi distribusi yang dianalisis yaitu ada fungsi logistik, manajemen dan keuangan. Pengiriman produk dari produsen ke toko eceran menggunakan mobil perusahaan karena lokasi yang tidak terlalu jauh dari tempat produksi. Sedangkan pengiriman dari produsen ke konsumen menggunakan jasa pengiriman dan biaya ditanggung oleh konsumen. Produk otak-otak ikan dibuat di tempat produksi yaitu di Kabupaten Pangandaran. Setelah jadi produk dikemas menggunakan kemasan plastik transparan yang sudah diberi label kemudian di press. Produk yang sudah dikemas disimpan dalam frezeer pada suhu dingin supaya produk tetap terjaga kualitasnya.
Manajemen pembuatan produk dipimpin oleh seorang pemimpin perusahaan dan kepala bagian dalam setiap tahapan produksi. Manajemen keuangan juga dipimpin oleh seorang kepala bagian keuangan yang bertanggung jawab atas keuangan perusahaan dan akan dilaporkan ke pemimpin perusahaan. Keuangan perusahaan digunakan untuk produksi, pengemasan, pemasaran, distribusi dan pemasaran.
Daftar Pustaka :
Agustini, et al. 2006. Diversification of Fisheries Products. Semarang : Penerbit Universitas Diponegoro.
BSN (Badan Standarisasi Nasional). 2013. Standar Nasional Indonesia SNI 7757:2013. Otak-otak Ikan. Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta
Fatsecret Indonesia. 2020. Informasi Kalori dalam Otak-otak. Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H