Peran Tenaga Kesehatan juga sangat penting dalam mencegah penyalahgunaan obat dan mengurangi kasus Resistensi obat di Indonesia. Salah satu peran Tenaga Kesehatan atau Nakes yang berperan penting dalam mengontrol dan mengedukasi mengenai penggunaan obat adalah seorang “Apoteker”.
Apoteker merupakan Profesi penting dalam pelayanan Kesehatan. Sebagai tenaga Kesehatan dengan keahlian khusus di bidang obat-obatan, Apoteker memiliki peran utama dalam memastikan kualitas,keamanan, dan efektivitas pengobatan pada pasien atau Masyarakat.
Tidak hanya memberikan obat, Apoteker juga bertanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada Masyarakat mengenai cara penggunaan obat,kepatuhan dalam meminum obatt, efek samping obat, serta cara penyimpanan dan pembuangan obat yang benar.
Lalu, apa Upaya seorang Apoteker dalam mencegah dan mengurangi kasus Resistensi Antibiotik yang ada di dunia Kesehatan khususnya di Indonesia?
Seorang Apoteker harus bisa berperan dalam mengendalikan penggunaan antibiotik yang bijak, dan juga rasional. Apoteker harus tegas dalam menghentikan penjualan Antibiotik tanpa resep dokter kepada Masyarakat yang tidak patuh terhadap penggunaan obat.
Dengan memberikan informasi yang tepat dan jelas pada pasien ketika penyerahan antibiotik, dan memberikan Pendidikan melalui Edukasi dan penyuluhan pada Masyarakat tentang Antibiotik yang bijak serta dampaknya pada Kesehatan secara umum.
Selain itu kolaborasi antar profesi Kesehatan pada unit layanan Kesehatan dan rumah sakit juga diperlukan sebagai pendorong untuk meningkatkan kualitas penggunaan obat yang baik di tatanan Masyarakat.
Sebagai Masyarakat juga kita harus lebih bijak dalam menggunakan, dan mengkonsumsi obat. Upaya yang dapat dilakukan oleh Masyarakat agar tidak terjadi Resistensi Antibiotik dengan cara :