"Gue memalingkan wajah, nggak mau lihat mukanya yang mengulum senyu. Kalau gue masih lihatin, bisa melting berat gue. Yahhh, gitu deh rasanya friend zone. Hiks. Oke ini drama abis."(Dua:16)
Lunetta, dia ialah sahabat ceweknya Abel. Selain itu Lunetta tidak sama seperti cewek-cewek di kelasnya. Parasnya Lunetta juga digambarkan perfect. Terbukti pada kutipan berikut.
"Lunetta juga ikut klub basket kayak gue. Walaupun dia agak tomboi, penampilannya sama sekali nggak tomboi. Well, let's see.
Kulitnya? Putih merona.
Matanya? Besar kayak mata cewek di komik-kimik Jepang.
Hidungnya? Mancung.
Bibirnya? Penuh, merah merekah.
Rambutnya? Tergerai panjang berwarna cokelat alami dan sedikit bergelombang di bawah."(Satu:5)
Sudah dapat dipastikan bukan? Lunetta pantas menyandang kata perfect. Saking perfect-nya ada cowok yang diam-diam menyimpan rasa terhadapnya. Cowok itu termasuk jajaran most wanted di sekolahnya. Namun rasa suka itu hanya sebatas suka, tak dapat dimiliki. Lunetta tau siapa yang dia hadapi. Â Dia tau siapa yang seharusnya lelaki itu sukai, karena Lunetta tau apa yang berada di pikiran orang lain.
" 'Gue tau lo masih bimbang. Tapi, gue nggak mau lihat lo panas kalau gue sa-' jawabnya sambil mengulas senyum tulus. Kok dia tahu? Apa dia cenayang?!
'Nggak, gue bukan cenayan, kok!'