Meskipun tidak ada cast pasti yang ditunjukan, namun hal tersebut membuat pembaca bisa dengan bebas bermain dengan imajinasinya untuk memvisualisasikan tokoh itu sendiri.
"Tadi, ada sekelompok CKTM. Cowok Kece Tapi Miring. DOSA GUE BANYAK BANGET, ASTAGAA. Ngatain mereka melulu. Tapi, ini semua juga kan gara-gara mereka, pada nyebelin."(Dua:18).
David Lucian, salah satu tokoh pria, sahabat Abel adalah sosok yang menjadi idaman para wanita. Hal itu tergambar jelas dengan gaya bahasa tokoh dan cara tokoh memperlakukan temannya. Selain itu paras David digambarkan cool, "Gue udah ada di kantin, gue langsung lihat sekumpulan cowok-cowok kece. Ada empat orang. Siapa lagi kalau bukan David, Steven, Finn, Axel? Kalian pernah ngebayangin, nggak, duduk di antara cowok kece? Ditambah lagi, mereka itu idola sekolah. Nah itulah yang gu-" (Satu:9). Dari paparan Abel tersebut dapat kita terka bahwa sosok David ialah cowok yang ganteng, digandrungi banyak cewek, dan memiliki daya tarik yang kebangetan.
Selain itu David digambarkan memiliki kemampuan khusus. Jangan sampai kalian berpikir David memiliki kekuatan khusus layaknya Avangers. Selain menjadi most wanted,David memiliki indra ke-enam. Terbukti pada kutipan dibawah ini.
" 'Dav, bangun dong!!!' kata gue.
'Apaan sih, gue masih mau tidur!' balas David yang masih dalam balutan selimut.
'Bangun, temenin gue jalan-jalan!!!'
'Itu! Udah ada yang nemenin lo! Di belakang lo .... " Refleks, gue nengok ke belakang. Apaan sih David! Nggak ada orang juga. Ish. Nggak ada orang. Berarti ..."(Lima:37)
Abel Asterella, dia adalah bintang utama pada cerita ini. Abel digambarkan sebagai gadis tomboy dengan pony tailnya. Ya tentunya, hal itu menjadi ciri khas tersendiri bagi Abel. Seperti yang tertera pada halaman pertama novel ini, "Sehabis mandi, gue pun memakai seragam khas anak SMA. Setelah mengucir rambut gue menjadi pony tail dan yakin dandanan gue oke, gue langsung keluar dari kamar dan me-"
Di lain sisi, gaya bahasa Abel dibuat santai, mudah akrab, dan tidak sombong namun mudah baper. Hal tersebutlah yang menjadikan pembaca betah dan hanyut dalam perasaan Abel. Penulis dengan sengaja menjadikan sosok Abel seperti wanita pada umumnya, yaitu mudah baper. Seperti dua kutipan di bawah ini.
 "Mikirin tentang diri gue yang terjebak di dalam kota bernama 'Friend Zone'. AAAAA, GELI BANGET BAHASA GUE!" (Satu:7)