Mohon tunggu...
Nur Rizka Laila
Nur Rizka Laila Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nur Rizka Laila nama panjangnya biasa dipanggil Rizka. ia saat ini kuliah di UINS Syarif Hidayatullah Jakarta Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Ia suka sekali mencoba hal baru dan menambah pengalaman. Mempunyai banyak mimpi dan selalu yakin akan terwujud diwaktu yang tepat. ingin sekali selalu menyebarkan hal bermanfaat kepada semua orang. Hobinya membaca,menulisdan juga memasak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Belajar Kognitif, Meta Kognitif, dan Pendekatan Kontruktivisme

26 Oktober 2024   19:43 Diperbarui: 26 Oktober 2024   20:27 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pengertian Kognitif

Kognitif merujuk pada proses mental kompleks yang mencakup penerimaan, pengorganisasian, dan penggunaan informasi. Piaget berpendapat bahwa anak-anak aktif membangun pengetahuan mereka melalui interaksi dengan lingkungan, sedangkan Vygotsky menekankan pentingnya pengaruh sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif.

Tahap Perkembangan Kognitif

Piaget mengidentifikasi empat tahap perkembangan kognitif:

  • Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Anak memahami dunia melalui pengalaman indera dan motorik.
  • Tahap Pra-Operasional (2-7 tahun): Pemikiran simbolis mulai muncul, tetapi masih egosentris dan intuitif.
  • Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Anak mulai berpikir logis dan sistematis tentang objek nyata.
  • Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas): Pemikiran menjadi lebih abstrak dan logis, dengan kemampuan untuk menyusun hipotesis.

Metakognisi adalah kesadaran dan kontrol atas proses berpikir serta pembelajaran, pertama kali diperkenalkan oleh Flavell pada 1976. Dalam taksonomi pengetahuan, metakognisi ditempatkan sebagai tingkat tertinggi di atas pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural. Kemampuan ini mencakup perencanaan, pemantauan, dan evaluasi proses belajar, yang penting untuk menciptakan pembelajar mandiri dan kritis. Penerapan metakognisi dalam belajar melibatkan langkah-langkah seperti menetapkan tujuan, memantau pemahaman, dan mengevaluasi hasil belajar. Dengan menguasai metakognisi, individu dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta mengadaptasi strategi belajar sesuai kebutuhan, sehingga meningkatkan efektivitas dalam belajar di berbagai bidang studi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun