Sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang mana manusia tidak dapat hidup sendiri sehingga dibutuhkan interaksi dengan manusia lain. Setiap orang pernah merasa cemas atau khawatir ketika berinteraksi dengan orang lain, seperti wawancara kerja atau saat orang tersebut harus berbicara di depan umum. Namun, bagaimana jika kecemasan yang dialami orang tersebut terjadi secara berlebihan hingga membuat mereka menarik diri dari situasi sosial bahkan mengganggu kehidupan sehari-hari mereka? Lalu apakah kecemasan tersebut dapat diatasi? Mari simak artikel ini!
Apa Itu Gangguan Kecemasan Sosial?
Gangguan kecemasan sosial atau Social Anxiety Disorder adalah salah satu gangguan kesehatan mental di mana seseorang mengalami kecemasan yang berlebihan dan terus menerus saat akan menghadapi situasi atau interaksi sosial bahkan merasakan kecemasan tersebut selama berminggu-minggu sebelum terjadinya interaksi sosial yang melibatkan performa tertentu. Biasanya, mereka yang mengalami gangguan ini lebih sering merasakan kecemasan tersebut pada situasi yang asing.Â
Prevalensi Gangguan Kecemasan Sosial di Indonesia
Dalam penelitian yang dilakukan oleh  Jefferies & Ungar (2020) terkait studi prevalensi Social Anxiety Disorder yang ada di 7 negara, individu yang memiliki atau menunjukkan gejala Social Anxiety Disorder di Indonesia adalah 22,9%.
Social Anxiety Disorder berbeda dengan Introvert!
Orang dengan Social Anxiety Disorder tidak sama dengan kepribadian introvert. Introvert merupakan kepribadian di mana individu lebih mengarahkan pribadinya ke pengalaman subjektif, memusatkan diri pada 'dunia' mereka di mana realita hadir dalam bentuk hasil amatan (Alwisol, 2018). Sementara Social Anxiety Disorder yang merupakan gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi pada siapa saja, bukan hanya orang dengan kepribadian introvert yang terjadi akibat faktor-faktor tertentu. Mereka dengan kepribadian introvert cenderung tidak suka keramaian, sibuk dengan kehidupan internal mereka sendiri, pendiam, namun belum tentu semua orang dengan kepribadian introvert merasa takut atau cemas yang berlebihan sehingga mereka masih bisa berinteraksi sosial.
Gejala Social Anxiety Disorder
Gejala gangguan kecemasan sosial ini dapat timbul jauh sebelum atau saat akan menghadapi situasi. Berikut ini beberapa tanda dan gejala kecemasan sosial:
- Berkeringat, tangan atau suara gemetar, pipi memerah, jantung berdebar-debar.
- Memiliki kepercayaan diri yang rendah.
- Sulit mempertahankan kontak mata dengan lawan bicara.
- Kurang terbuka dalam percakapan
- Postur tubuh kaku.
- Merasa dipermalukan atau diawasi oleh orang lain.
- Takut terhadap evaluasi negatif dari orang lain.
Apa saja Penyebab Social Anxiety Disorder?
Menurut Durand (2006), kecemasan sosial dipengaruhi oleh 3 faktor sebagai berikut.
- Faktor Genetik dan Biologis; Seseorang dapat memiliki kecemasan sosial karena mereka mewarisi keturunan biologis yang membuat mereka lebih mudah untuk mengalami kecemasan dari orang lain pada umumnya.Â
- Faktor Internal; Pengalaman traumatik, kurangnya percaya diri, stres, atau frustasi yang dialami individu berkemungkinan untuk membuat seeorang untuk mengalami gangguan kecemasan sosial.
- Faktor Eksternal atau Lingkungan; Seseorang memiliki gangguan kecemasan sosial dapat disebabkan oleh kurangnya dukungan yang ia terima di lingkungan sekitranya.